Minggu, 25 Maret 2012

MAKALAH : ISU DAN TREN DALAM DESAIN DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN


Pendahuluan
Pada bagian pertama materi Trend an Isu dalam Desain dan Teknologi Pembelajaran ini akan dibahas tiga hal yaitu 1) Definisi , 2) Pengertian dan 3) Sejarah Desain dan Teknologi Pembelajaran.
I.                   Mendefinisikan dan Menamai Bidang Kita
Jika kita bertanya, apa batasan bidang kita ini? Apa sebutan yang paling sesuai? Apakah yang dimaksud teknologi pembelajaran? Pertanyaan pertanyaan ini sulit untuk dijawab karena bidang ini berubah secara konstan.
Definisi Awal : Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai Media
Awalnya definisi teknologi pembelajaran difokuskan pada media pembelajaran, peralatan fisik yang digunakan untuk pembelajaran.Berawal dari produksi pertama film pendidikan awal abad 20 yang kemudian diikuti dengan penggunaan film, gambar dan slide disekolah sekolah umum pada tahun1920an
Penggunaan media pembelajaran terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi.  Hingga tahun 1950an orang orang yang bergerak pada bidang ini lebih memfokuskan perhatiannya pada media pembelajaran
Tahun 1960an dan 1970an: Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai proses
Dimulai dari tahun 1950an dan terutama pada tahun 1960an dan 1970an, para ahli mulai mendiskusikan teknologi pembelajaran dengan cara pandang yang berbeda yaitu Teknologi pembelajaran sebagai sebuah proses.
Definisi tahun 1963
            Tahun 1963 definisi pertama dikeluarkan oleh organisasi profesi bidang teknologi pembelajaran dan menyatakan bahwa bidang ini tidak hanya tentang media saja. Definisi ini dibuat oleh komisi yang dibentuk oleh Department of audiovisual instruction (yang sekarang dikenal sebagai Asosiasi komunikasi dan teknologi pendidikan). Definisi ini lebih focus pada desain dan penggunaan pesan yang bisa mengatur proses belajar.


Definisi tahun 1970
Perubahan bidang teknologi pembelajaran lebih terlihat pada definisi yang dikeluarkan oleh Komisi Teknologi Pembelajaran tahun 1970. Komisi ini mengeluarkan dua definisi teknologi pembelajaran.
In its more familiar sense, it (instructional technology) means the media born of the communication revolution which can be used for instructional purposes alongside the teacher, textbook and blackboard… The pieces that make up instructional technology (include): television, films, overhead projectors, computers and other items of “hardware” and “software”.
Berbeda dengan definisi pertama, komisi memberikan definisi kedua teknologi pembelajaran melampaui media atau alat. Dalam pengertian ini, teknologi pembelajaran lebih dari semua itu. Teknologi pembelajaran adalah cara sistematis dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar dengan tujuan tertentu, didasarkan pada riset tentang belajarnya manusia dan komunikasi dan menggunakan perpaduan sumber daya manusia dan selain manusia untuk membuat pengajaran lebih efektif.
Definisi tahun 1977
            Tahun 1977 AECT membuat definisi yang teknologi pembelajaran : educational technology is a complex, integrated process involving people, procedures, ideas, devices, and organization, for analyzing problems and devising, implementing, evaluating and managing solution to those problems, involved in all aspects of human learning. Atau teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
            Lebih mirip dengan definisi kedua tahun 1970, definisi tahun 1977 menekankan pada  kata proses desain yang sistematis (kompleks dan terintegrasi).
Definisi tahun 1994
Dari periode tahun 1977 sampai pertengahan 1990an banyak perkembangan mempengaruhi bidang teknologi pembelajaran.
AECT mempublikasikan buku  Instructional Technology: The Definitions and Domains of the Field .Buku ini berisi rincian deskripsi bidang dengan definisinya :  Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
Tidak seperti definisi AECT kedua tahun 1970 dan 1977, definisi tahun 1994 tidak menggambarkan bidang ini sebagai proses oriented (berorientasi pada proses). Definisi ini juga tidak memisahkan guru dengan media, menyatukan keduanya sebagai sumber belajar. Selain itu, memfokuskan improve learning (perbaikan belajar) sebagai tujuan bidang ini dan pembelajaran dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Definisi baru:
Definisi teknologi pendidikan tahun 2007 yang disusun oleh komite definisi dan terminology  Association for Educational Communication and Technology (AECT) :  Educational technology is the study and ethical practice of fasicilitating learning and improving performance by creating, using and managing appropriate technological processes and resources
Menamai Bidang: Mengapa kita sebaiknya menyebut Desain dan Teknologi Pembelajaran.
Dalam buku Trends and issues in instructional design and technology, sebutan yang diberikan untuk bidang kita ini lebih mengacu pada desain dan teknologi pembelajaran dibandingkan teknologi pembelajaran. Penulis beralasan bahwa kebanyakan orang diluar profesi kita dan juga didalam profesi kita, ketika ditanya tentang definisi kata teknologi pembelajaran, akan menyebut computer, video, CD-ROM, overhead dan slide proyektor dan berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak yang berasosiasi dengan kata media pembelajaran.  Dengan kata lain, kebanyakan orang akan menyamakan kata teknologi pembelajaran dengan media pembelajaran.
 Media pembelajaran oleh orang awam biasa disebut teknologi pembelajaran
II.                Apakah Desain Pembelajaran itu?
Desain pembelajaran adalah sebuah system prosedur prosedur untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan yang konsisten dan cara yang dapat diandalkan. Desain pembelajaran merupakan proses yang kompleks yang kreatif, aktif dan iterative.
Para desainer pembelajaran percaya bahwa menggunakan prosedur desain yang sistematis bisa membuat pembelajaran lebih efektif, efisien dan relevan dibandingkan pendekatan yang kurang teliti untuk merencanakan pembelajaran.
Meskipun ada bermacam macam disain pembelajaran sistematis ( seperti Dick and Carey,1996 ; Gagne, Briggs & Wager 1992 ; Kemp, Morrison & Ross, 1998; Smith & Ragan, 1998) tetapi semuanya memiliki unsure analisis, desain, development (pengembangan), implementasi dan evaluasi (ADDIE) untuk memastikan kesesuaian antara tujuan, strategi dan evaluasi dan efektivitas pembelajaran yang dihasilkan.
Model model Desain Pembelajaran
Model model desain pembelajaran memerankan fungsinya dengan menggambarkan bagaimana cara menjalankan langkah langkah dalam desain pembelajaran. Model juga memberikan visualisasi proses secara keseluruhan. Ada banyak model desain pembelajaran. Salah satu yang paling popular adalah yang disusun oleh Dick and Carey.
Karakteristik Desain Pembelajaran
·         Desain Pembelajaran berpusat pada pebelajar.
·         Desain Pembelajaran berorientasi pada tujuan
·         Desain Pembelajaran berfokus pada “dunia nyata”
·         Desain Pembelajaran berfokus pada hasil yang dapat diukur dengan cara yang valid dan dapat dipercaya
·         Desain Pembelajaran bersifat empiris
·         Ciri Khas Desain Pembelajaran adalah hasil kerja tim
Kesimpulan
Meskipun saat ini banyak teori teori belajar, teknologi pengembangan dan system penyampaian, tetapi ada variable yang sama dalam model model desain pembelajaran yaitu proses yang sistematis.
Saat deasin pembelajaran diterima dengan baik dalam bisnis dan industry, pemerintahan dan kemiliteran, desain pembelajaran juga tumbuh di perguruan tinggi dan sekolah terutama dengan program belajar jarak jauh.
III.             Sejarah Desain dan Teknologi Pembelajaran
Sejarah Media Pembelajaran
Kata media pembelajaran didefinisikan sebagai peralatan fisik yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pebelajar (Raise & Gagne, 1983). Menurut definisi ini, semua peralatan fisik penyampai pembelajaran, mulai dari pelatih hingga buku teks, computer dan lain lain, masuk kedalam media pembelajaran.
Museum museum Sekolah
Pada awal abad 20  di Amerika Serikat tumbuh museum museum sekolah. Museum museum sekolah ini menjadi unit pusat administrasi pembelajaran visual dengan museum keliling, stereograf (foto tiga dimensi), slide, film, bahan belajar cetak, peta dan bahan bahan pembelajaran yang lain. Sekolah museum pertama dibuka di St. Louis tahun 1905. Kemudian diikuti dengan sekolah lain di Reading, Pennsylvania dan Cleveland, Ohio.
Gerakan Pembelajaran visual dan pembelajaran dengan film
            Pada saat yang sama dengan maraknya museum sekolah,ada gerakan ketertarikan pada penggunaan media di sekolah yang disebut pembelajaran visual atau pendidikan visual. Katalog film pembelajaran yang pertama dipublikasikan di tahun 1910.  
Gerakan Pembelajaran audiovisual dan Pembelajaran melalui radio
            Selama akhir tahun 1920an hingga tahun 1930an, ketertarikan pada teknologi radio broadcasting, rekaman suara dan rekaman gambar bergerak  sebagai media pembelajaran meningkat pesat.  Sejumlah buku teks dengan topic pembelajaran visual ditulis.  Mungkin buku yang terpenting adalah  Visualizing the Cirriculum yang ditulis oleh Charles F. Hoban, Sr., Charles F. Hoban, Jr., dan  Stanley B. Zissman (1937). Dalam buku ini, penulis menyatakan bahwa nilai bahan audiovisual adalah fungsi derajat realismenya. 
            Tahun 1946, Edgar Dale mengembangkan  idenya yang terkenal “kerucut pengalaman”.


Perang Dunia II
            Selama perang dunia II angkatan bersenjata Amerika memproduksi 400 lebih film pelatihan dan 600 filmstrip dan selama  dua tahun (1943-1945) kira kira film ditayangkan hingga lebih dari 4 juta kali.
            Selama perang, film pelatihan juga berperan penting dalam menyiapkan orang orang sipil untuk bekerja di industry.
Riset dan Perkembangan Media sesudah Perang Dunia II
            Sesudah perang berakhir dilakukan beberapa penelitian audiovisual. Penelitian tersebut terutama untuk mengidentifikasi prinsip pembelajaran yang dapat digunakan dalam desain bahan bahan visual.
Teori teori komunikasi
Diawal tahun 1950an, gerakan pembelajaran audiovisual menjadi menarik dengan adanya teori teori komuikasi, seperti model yang dikembangkan oleh Shannon dan Weaver (1949). Model modelnya berfokus pada proses komunikasi, proses melibatkan pengirim dan penerima pesan dan saluran atau medium, yang dilalui oleh pesan yang dikirimkan.
Pembelajaran melalui televisi
Mungkin factor terpenting yang mempengaruhi gerakan audiovisual di tahun 1950an adalah meningkatnya ketertarikan pada televisi sebagai media dalam pembelajaran. Sebelum tahun 1950an banyak televise digunakan untuk tujuan pembelajaran. Tahun 1952 Komite komunikasi federal ( AS) membuat 242 saluran televise untuk  pembelajaran. Ditahun 1955 ada 17 stasiun televise pendidikan di Amerika dan tahun 1960 jumlahnya meningkat hingga lebih dari 50.
Perubahan (pergeseran) terminology
Diawal tahun 1970an, kata teknologi pendidikan dan teknologi pembelajaran mulai diganti dengan kata pembelajaran audiovisual sebagai kata yang digunakan untuk menggambarkan aplikasi media untuk tujuan pembelajaran. 

Komputer: dari tahun 1950an hingga 1995
Sesudah ketertarikan pada pembelajaran menggunakan televise memudar, inovasi teknologi yang mendapat perhatian para pembelajar adalah computer. Penelitian tentang penggunaan computer-assisted instruction (CAI) dilakukan  di IBM tahun 1950an. CAI pertama yang didesain dan dikembangkan adalah CAI bahasa yang digunakan untuk sekolah sekolah umum.
Diawal 1980an, beberapa tahun setelah  mikro computer  tersedia untuk masyarakat umum, antusiasme pada peralatan ini memicu penggunaannya untuk keperluan pembelajaran. Tahun 1983, computer digunakan lebih dari 40% untuk keperluan pembelajaran di semua sekolah dasar dan lebih dari 75% disemua sekolah menengah.
Banyak pendidik tertarik pada mikro computer karena relative tidak mahal, cukup rapi diatas meja dan dapat melakukan berbagai fungsi yang sebelumnya dengan dilakukan computer besar.
Perkembangan terakhir
            Sejak tahun 1995 penggunaan computer, teknologi digital dan internet dalam pelatihan bisnis dan industry. Kemudian merambah ke universitas dan sekolah sekolah hingga program program pembelajaran jarak jauh. Di tahun 1995,  rata rata penggunan computer satu per sembilan siswa. Selain itu  tahun 1995 , 50%  sekolah di Amerika sudah memiliki akses internet dan meningkat hingga 90% pada tahun 1998.
Kesimpulan :  Berkenaan dengan Sejarah Media Pembelajaran
            Banyak hal yang kita pelajari dengan mereview sejarah media pembelajaran, mungkin hal yang terpenting adalah membandingkan media dalam praktek pembelajaran dimasa lalu dan masa sekarang.
Sejarah Desain Pembelajaran
Hampir sama dengan sejarah media pembelajaran, sejarah desain pembelajaran juga berhubungan dengan penggunaan prosedur sistematis desain pembelajaran.


Asal mula Desain Pembelajaran: Perang Dunia II
Prosedur desain pembelajaran mulai ada sejak perang dunia II.  Selama perang, sejumlah besar psikolog dan pendidik yang melatih dan berpengalaman dalam riset eksperimental menyusun dan mengembangkan bahan ajar untuk keperluan kemiliteran.
Selain itu para ahli psikologi menggunakan pengetahuannya untuk evaluasi dan tes untuk membantu memperkirakan kecakapan peserta pelatihan dan menyeleksi yang akan  berhasil dalam suatu program pelatihan.
Perkembangan Lebih Awal: Gerakan Pembelajaran Terprogram
Gerakan pembelajaran terprogram, yang dimulai sejak pertengahan tahun 1950an hingga pertengahan 1960an, terbukti menjadi factor utama dalam pengembangan pendekatan system. Di tahun 1954, B.F. Skinner menulis artikel berjudul The Science of Learning and the Art of Teachingmengawali apa yang disebut revolusi minor dalam bidang pendidikan. Skinner mendeskripsikan idenya tentang perlunya memperbaiki belajarnya manusia dan karakteristik yang kita harapkan sesudah belajar untuk membuat bahan pembelajaran efektif.
Popularitas tujuan behavioral
Robert Mager memperkenalkan perlunya mengajari guru untuk menulis tujuan dengan tulisan Preparing Objectives for Programmed Instruction.  Buku ini mendeskripsikan bagaimana menulis tujuan yang termasuk deskripsi tingkah laku pebelajar yang diharapkan, dalam kondisi seperti apa tingkah laku itu ditampilkan dan criteria (standar standar) yang akan digunakan untuk menilai tingkah laku tersebut.
Gerakan Tes  Beracuan Kriteria
Diawal tahun 1960an, factor penting lain dalam perkembangan proses desain pembelajaran adalah kemunculan tes acuan criteria . Sampai saat itu, kebanyakan tes disebut tes acuan norma, didesain secara luas bagi pebelajar, sebagian siswa bisa mengerjakan dengan bagus dan yang lainya tidak bisa. Sebaliknya, tes acuan criteria cenderung mengukur seberapa baik seseorang dapat menunjukkan tingkah laku tertentu atau serangkaian tingkah laku, dengan mengabaikan kemampuan siswa lain.
Robert M. Gagne: Domain Pengetahuan, Kejadian kejadian dalam Pembelajaran dan Analisis Hirarkis
            Kejadian penting yang lain dalam sejarah desain pembelajaran terjadi pada ahun 1965, dengan publikasi buku The Condition of Learning yang ditulis oleh Robert Gagne. Dalam buku ini Gagne mendeskripsikan lima domain atau tipe hasil belajar – invormasi verbal, kecakapan intelektual, kecakapan psikomotor, tingkah laku dan strategi kognitif- yang masing masing memerlukan kondisi yang berbeda untuk mempermudah belajarnya. Gagne juga memberikan deskripsi lengkap tentang kondisi untuk masing masing tujuan pembelajaran.
Gagne juga mendeskripsikan sembilan kejadian pengajaran atau aktivitas pengajaran yang dia anggap perlu untuk mendorong pencapaian berbagai tujuan pembelajaran. Gagne juga menyatakan bahwa kecakapan kecakapan  dalam kecakapan intelektual memiliki hubungan hirarkis satu sama lain.
Sputnik: Peluncuran tidak langsung evaluasi formatif
            Tahun 1957 saat Uni Soviet meluncurkan Sputnik, pemerintah Amerika kaget dengan kesuksesan Soviet dan kemudian mengeluarkan jutaan dolar untuk memperbaiki pendidikan matematika dan sains di Amerika. Banyak bahan ajar dibuat tanpa diujicobakan dahulu pada pebelajar. Beberapa tahun kemudian baru diketahui bahwa bahan yang digunakan tidak semuanya memberikan hasil baik. Kemudian dilakukan tryout (ujicoba)  dan revisi terhadap bahan yang akan digunakan sebelum benar benar digunakan disekolah. Munculah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Model awal Desain Pembelajaran
            Diawal dan pertengahan tahun 1960an konsep yang dikembangkan seperti analisa tugas, spesifikasi tujuan dan criteria acuan tes dihubungkan bersama membentuk suatu proses atau model untuk mendesain bahan yang sistematis. Para ahli menggunakan kata seperti desain pembelajaran, pengembangan system, pembelajaran sistematis dan system pembelajaran untuk mendeskripsikan model model yang mereka buat dan gunakan.

Tahun 1970an: Perkembangan Ketertarikan pada Desain Pembelajaran
Selama tahun 1970an jumlah model model desain pembelajaran bertambah banyak hingga lebih dari 40 model teridentifikasi. Secara internasional banyak negara, seperti Korea Selatan, Liberia dan Indonesia melihat manfaat penggunaan desain pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan belajar.
Tahun 1980an: Pertumbuhan dan Pengalihan Arah
Di banyak sector, ketertarikan pada desain pembelajaran yang berkembang selama decade sebelumnya berlanjut hingga tahun 1980an. Ketertarikan dalam desain proses pembelajaran tetap kuat dalam bisnis dan industry, kemiliteran dan di arena internasional.
Tahun 1990an: Perubahan Pandangan dan Praktek
            Selama tahun 1990an berbagai perkembangan berdampak signifikan pada prinsip prinsip desain dan praktek pembelajaran. Salah satu hal yang paling berpengaruh adalah pergerakan kecanggihan teknologi yang memperluas ruang lingkup bidang desain pembelajaran. Sebagai hasilnya, banyak desainer pembelajaran mulai menganalisa desainya dengan lebih hati hati akibat permasalahan hasil pembelajaran.
Kesimpulan
Meskipun bab ini memisahkan antara sejarah media pembelajaran  dan sejarah desain pembelajaran, ada kesamaan antara keduanya. 

Diadaptasi dari buku : Trends and Issues in Desain and Instructional Technology 
 Robert A. Reiser and John V Dempsey 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar