Senin, 05 Maret 2012

MAKALAH : AUDIO UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN


AUDIO
Jika kita ditanya aktivitas apa yang paling banyak dilakukan oleh siswa didalam kelas, akankah anda menjawab  membaca bahan pembelajaran, menjawab pertanyaan, menceritakan apa yang sudah dipelajari atau mengerjakan tes? Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah adalah menghabiskan 50%  waktunya disekolah dengan hanya mendengarkan.  Mahasiswa menghabiskan hampir 90% waktunya untuk mendengarkan dosennya dan diskusi seminar.  Pentingnya pengalaman audio dalam kelas seharusnya tidak diremehkan.  Bab ini mendiskusikan tentang berbagai peralatan untuk rekaman dan mentransmisikan suara manusia atau suara lain untuk tujuan pembelajaan.
Sebelum mendiskusikan format audio secara umum dan khusus, mari kita bahas proses mendengar dan mendengarkan sebagai encoding dan decoding dan mengembangkan kecakapan mendengarkan pesan lisan.
MENDENGAR DAN MENDENGARKAN
Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya berhubungan. Secara sederhana, kita bisa katakan bahwa mendengar adalah proses fisiologis, dimana mendengarkan adalah proses psikologis.
Secara fisiologis, mendengar adalah proses saat gelombang suara memasuki telinga bagian luar ditransmisikan ke gendang telinga, dikonversi menjadi vibrasi mekanik di telinga tengah dan diubah di telinga bagian dalam menjadi impuls elektrik yang dikirim ke otak.
Proses psikologis mendengarkan dimulai ketika ‘kesadaran seseorang dan perhatian akan bunyi (penerimaan), diteruskan dengan identifikasi dan pengenalan sinyal sinyal auditory yang khusus (decoding) dan diakhiri dengan pemahaman.
Baik mendengar maupun mendengarkan, keduanya merupakan proses dalam mengajar dan belajar. Seperti komunikasi visual dan pembelajaran, suatu pesan disandikan oleh pengirim dan isi sandi diuraikan (dibaca) oleh penerima. Kualitas  pesan yang disandikan dipengaruhi oleh kemampuan pengirim untuk  menyatakan pesan dengan jelas dan logis. Pemahaman untuk membaca sandi dipengaruhi oleh  kemampuan penerima dalam memahami pesan.
Efisiensi komunikasi juga dipengaruhi oleh jalannya pesan dari pengirim ke penerima. Gangguan dalam komunikasi audio bisa terjadi di berbagai titik pada proses : encoding, mendengar, mendengarkan atau decoding.
Ketepatan penyandian pesan (encoding) tergantung pada kecakapan pengirim untuk mengorganisasikan dan mempresentasikannya.  Contohnya, kosa kata yang digunakan dalam pesan haruslah yang diketahui oleh penerima.
Transmisi dan penerimaan isa terhambat oleh berbagai penghambat.  Pertama, volume suara mungkin terlalu keras atau terlalu pelan. Jika terlalu pelan, kita kesulitan memahami makna yang tepat. Jika terlalu keras , kita mencoba untuk melindungi telinga kita, menghalangi suara yang mengganggu.
Kedua, suara yang monoton seperti suara guru yang membosankan , bisa memicu kelelahan auditory ( pendengaran).  Kelelahan auditory merupakan proses fisiologis dan psikologis menghilangkan atau kehilangan ‘perhatian’ secara bertahap pada suatu suara. Mekanisme saraf mentransmisi suara ke otak menjadi lelah bila “ membawa muatan yang sama” terus menerus. Disamping itu, perhatian anda pada suara berkurang karena “kabar yang sudah basi” dan tidak lagi tertarik. Otak memiliki kemampuan untuk menyaring suara dari luar yang tidak diinginkan atau tidak diperlukan untuk diperhatikan.
Ketiga, kemampuan seseorang untuk mendengar secara fisiologis bisa terganggu.  Saat siswa mengalami flu, mungkin saja kemampuan mendengarnya pada kelas yang gaduh akan berkurang. Perbedaan kemampuan untuk mendengar dengan detail dapat menyebabkan siswa kesulitan membedakan antara kata kata dan frase  berpotensi membingungkan.
Pesan bisa juga dipengaruhi oleh kecakapan  atau ketidakmampuan mendengarkan si penerima. Penerima harus mampu mengatur dan mempertahankan konsentrasi pada saat menerima serangkaian suara (pesan).  Mereka harus memiliki kecakapan untuk berpikir lebih dahulu saat menerima pesan (kita berpikir lebih cepat dari pada mendengar, membaca atau menulis dan menggunakan perbedaan waktu ini untuk mengorganisasikan dan memasukkan informasi untuk memahaminya.
Yang terakhir, komunikasi dapat  terputus karena  kurangnya latar belakang pengalaman penerima untuk memasukkan dan kemudian memahami pesan.
PENGEMBANGAN KECAKAPAN MENDENGARKAN
Hingga saat ini, perhatian terbesar pada pendidikan formal diberikan pada kemampuan membaca dan menulis, hanya sedikit pada kemampuan berbicara dan hampir tidak ada perhatian pada kemampuan mendengarkan.  Saat ini, pendidik memahami mendengar sebagai kecakapan, yang seperti kecakapan lainnya yang bisa diperbaiki dengan praktek.
Kemampuan mendengar adalah fondasi kemampuan mendengarkan. Oleh karena itu, yang harus dipahami lebih dahulu adalah apakah semua siswa anda dapat mendengar dengan normal.
Anda dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa dengan teknik teknik dibawah ini:
·         Memandu listening. Untuk memandu listening, beri siswa beberapa tujuan dan pertanyaan sebelumnya.
·         Beri petunjuk. Berikan petunjuk pada siswa secara individual atau kelompok dengan audiotape
·         Perintahkan pada siswa untuk mendengarkan tentang ide pokok, detail atau kesimpulan
·         Gunakan hubungan kata kata (context) dalam listening
·         Menganalisa struktur sebuah presentasi. Perintahkan siswa untuk menganalisa dan mengorgaisasikan presentasi lisan
·         Membedakan informasi yang relevan dan tidak relevan


BENTUK BENTUK AUDIO
Dua bentuk utama audio dibedakan menjadi dua yaitu digital dan analog. Pada rekaman digital, suara  (baik dalam bentuk music, pidato, atau suara lain) ditransformasi menjadi informasi biner- seri 1 dan 0, sama dengan kode matematik yang digunakan dalam computer.
File file digital di simpan pada penyimpan digital seperti seperti CD, hard disk komputer, flash disk atau recoder digital ‘kecil’. File file digital biasanya disimpan dalam format MP3 dan format WAV.
Mari kita bandingkan kaset dan compact disc (CD) dengan melihat kelebihan dan kekurangan sebagai audio yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran.
            Kaset (audiotapes)     
Kelebihan utama dari kaset adalah anda dapat merekam sendiri dengan mudah dan murah dan apabila isinya tidak berguna lagi, anda dapat menghapusnya dan menggunakan kaset untuk merekam lagi. Kaset tidak mudah rusak dan mudah disimpan. Tidak seperti disc, kaset yang rusak bisa diperbaiki meskipun tidak mudah.
Tentunya, ada kelemahan kaset. Bunyi bunyi yang melatar belakangi atau ‘dengungan’ mekanis seringkali terekam bersama dengan materi.  Kegaduhan meskipun dalam tingkatan yang rendah dapat merusak hasil rekaman.
Peralatan audio yang dulunya paling sering ada dikelas adalah tape recorder dengan kasetnya.  Kaset di bedakan dengan lamanya merekam.  Contohnya, C -60 adalah kaset yang dapat merekam selama 60 menit, 30 menit masing masing sisi.  Kaset tersedia dalam berbagai ukuran (panjangnya pita). Ukuran kasetnya sama sehingga bisa diputar di berbagai “ mesin pemutar kaset”.
Compact Disc (CD)
Disc memiliki diameter 12 cm, mampu menyimpan informasi yang luar biasa.  CD sekarang memuat hingga 80 menit music.
Teknologi pada CD membuatnya menjadi program pendidikan yang menarik. Pengguna bisa memilih dengan cepat bagian disc yang mau diputar dan dapat memprogramnya untuk  diurutkan sesuai keinginan. Informasi dapat dipilih oleh pebelajar atau diprogram oleh instruktur . Kelebihan utama CD adalah tahan terhadap kerusakan. Noda dapat dibersihkan dan goresan yang biasa tidak mempengaruhi saat diputar kembali. Dan jika ada goresan yang dapat mempengaruhi kualitas sinyal audio, sekarang tersedia resin (damar) untuk memperbaiki disc.
Kebanyakan computer dilengkapi fasilitas untuk membuat atau “membakar” CD audio, sehingga guru dan siswa mudah merekamnya. Dalam mengcopi kita harus melihat apakah ada hak cipta atau tidak.
MP3
Satu penemuan baru audio adalah bahwa file audio bisa didapat dari computer dan internet. MP3 (MPEG Audio Layer 3) adalah bentuk audio yang dimampatkan sehingga membuat file audio yang besar disusutkan menjadi file yang lebih kecil yang dapat dengan cepat dan dengan mudah di unduh dari internet. Teknologi kompresi pada MP3 ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk mendownload atau meng up load dan juga space yang diperlukan.  MP3 menggunakan standard “terbuka” yang artinya tersedia buat siapa saja yang mengakses internet.  Software computer anda perlu menggunakan file file MP3 yang bebas untuk digunakan. Banyak file audio yang juga gratis dan tersedia untuk di download dengan harga murah.
WAV
File file WAV saat ini paling banyak digunakan untuk menyimpan dan menggunakan audio. File WAV adalah versi digital dari audio analog yang dibuat dengan sound card computer dan software untuk mengkonversi dan menyimpannya dalam bentuk digital. File audio WAV dapat disimpan dalam berbagai alat penyimpan digital seperti CD, USB (flash disk) atau network drive untuk diputar kembali dengan computer dan dibawa kedalam kelas.

Audio Digital yang bisa diakses
Anda dapat mengakses  dan mendengarkan file audio digital dengan berbagai cara, seperti audio streaming , podcasting, radio internet dan player digital. File audio kadang tersedia dalam bentuk audio streaming, yang artinya file tersebut dikirim sebagai paket untuk pengguna, memungkinkan pengguna mendengarkan satu bagian file sementara bagian lain masih didownload. MP3 tersedia bagi siapa saja yang mengkases internet.  Software di computer anda perlu memainkan file audio MP3 yang gratis untuk digunakan.   Plug in (masukkan)  player media seperti windows media player untuk membuat siswa anda bisa mendengarkan audio streaming .
Podcast berasal dari kata iPod dan broadcasting, adalah file audio dalam bentuk MP3 yang didistribusikan melalui internet. File file audio ini bisa dikirim secara otomatis ke pelanggan dan disimpan dalam computer untuk didengarkan saat diperlukan oleh pelanggan.
Siaran radio internet menggunakan internet untuk menjadi stasiun radio online yang memiliki banyak program seperti music, olah raga, ilmu pengetahuan, cuaca local, berita nasional dan dunia. Kelas computer bisa menggunakan radio internet.
Portable digital audio player memungkinkan memungkinkan pengguna membawa audio file. Juga disebut portable digital music player karena paling banyak orang menggunakannya untuk mendengarkan music. Misalnya iPod Apple, seperti walkman, sesuai untuk ditenteng atau dikantongi. Tidak seperti walkman, iPod mampu menyimpan ribuan lagu atau file suara. 
Kelebihan Audio
·         Tidak mahal
·         Mudah didapatkan dan mudah digunakan
·         Bisa digandakan
·         Memberikan pesan verbal untuk orang yang “tidak membaca”
·         Ideal untuk mengajar bahasa asing
·         Dapat menjadi alternative yang menarik
·         Bisa memberi informasi terbaru
·         Bisa didapatkan gratis dari beberapa website
·         Bisa menstimulasi (untuk hal hal dramatis) melebihi teks
·         Bisa diputar ulang apabila diperlukan
·         Mudah dibawa dan bisa menggunakan baterai saja
·         Instruktur bisa menyiapkan dengan mudah dan murah
·         Bisa dipilih isinya untuk diputar
·         Tahan terhadap kerusakan
Keterbatasan Audio
·         Memungkinkan pembajakan
·         Sulit menyatukan kecepatan pebelajar yang berbeda beda
·         Tidak bisa memonitor perhatian pebelajar
·         Memerlukan software dan peralatan digital
·         Sulit untuk menempatkan bagian bagian tertentu di audio tape
·         Berpotensi untuk terhapus secara tidak sengaja
·         Beberapa audio tersusun berangkai
Integrasi
Penggunaan media audio hanya dibatasi oleh imajinasi anda dan siswa anda. Anda dapat menggunakan media audio dalam semua fase pembelajaran, dari pendahuluan hingga evaluasi pembelajaran siswa.  Media audio mampu menyesuaikan kecepatan belajar siswa. Siswa yang lambat bisa mengulang pembelajaran karena media bisa menjadi “tutor yang sangat sabar”. Sementara siswa yang mampu belajar cepat bisa belajar sesuai kecepatannya.
Audio bahan ajar yang telah direkam sebelumnya tersedia untuk berbagai mata pelajaran.  Untuk kelas music, tape dan CD dapat digunakan untuk memperkenalkan bahan baru atau memberikan music pengiring.  Suara dari berbagai instrument music sendiri atau dikombinasikan. Di TK dan  awal SD, tape dan CD dapat digunakan untuk  mengembangkan ritme, bercerita, bermain dan bermain drama atau lagu. Dipelajaran ilmu social, tape recorder bisa digunakan untuk memutar kembali suara pelaku sejarah untuk didengarkan dikelas. Hal hal yang mutakhir juga bisa di tampilkan.
Aplikasi yang umum  dari media audio adalah dalam pusat studi (learning centers), tempat yang biasanya juga disebut “listening centers” karena menggunakan bahan bahan audio. (lihat kembali Bab II).
Kaset dan CD juga bisa diputar di mobil dan didengarkan sambil mengemudi. Kaset dan bentuk audio lainya juga bisa disiapkan oleh siswa untuk digunakan presentasi dikelas.  Misalnya untuk music pengiring pidatonya atau memutar hasil interviewnya dikelas agar didengar dikelas.
Kaset dan bentuk audio lain bisa menjadi cara yang sangat bagus untuk merekam kecakapan siswa berbicara dan membaca keras untuk portofolio.  Siswa bisa menyiapkan paragraph khusus atau membaca bahan tertentu untuk menambah koleksinya   untuk mendemonstrasikan kemajuannya.
Bahan pelatihan ketrampilan dan pelatihan mandiri untuk orang dewasa tersedia juga dalam bentuk kaset dan bentuk audio lainya. Peralatan tersebut bisa digunakan mengajari orang untuk menggunakan program komputer khusus  yang mencantumkan langkah langkah prosedurnya. Bagian kepegawaian bisa memutar bahan bahan untuk dipelajari karyawan dalam perjalanan. Cara ini membuat karyawan memahami prosedur  atau kebijakan perusahaan yang baru tanpa perlu membaca.
Aplikasi yang paling khusus dari rekaman audio adalah “buku yang bisa bicara” untuk tuna netra dan siswa yang memiliki keterbatasan pengelihatan.
Membuat Rekaman untuk Kelas
Siswa dan guru dapat dengan mudah menyiapkan kaset  mereka sendiri.  Siswa dapat menggunakan kaset  untuk mengumpulkan sejarah dan menyiapkan laporan lisan. Guru dapat menyiapkan rekaman tape untuk memberikan petunjuk pembelajaran, contohnya, pada sekolah kejuruan. Latihan ketrampilan seperti pronunciation (lafal pengucapan) bahasa asing  bisa juga menggunakan kaset.
Saat ini merekam dengan audio digital sangat mudah dilakukan. Dengan teknologi digital, suara bisa di kirim dengan mudah.
Menggandakan dan mengedit kaset
Prosedur untuk menggandakan kaset relative sederhana. Anda dapat menggandakan kaset dengan 3 cara: metode akustik, metode elektronik dan metode duplicator kecepatan tinggi.
Metode akustik tidak memerlukan peralatan khusus, hanya dua recorder.  Satu recorder memutar kaset asli dan suara ditransfer via mikropon ke kaset kosong pada recorder lain. Kekurangan metode ini kemurnian rekaman ini berkurang saat suara ditransfer melalui udara ke mikropon dan  bisa saja “suara lain” dari lingkungan ikut terekam.
Pada metode elektronik, problem diatas tidak terjadi.  Sinyal ditransfer melalui kabel yang murah.  Kabel dari output mesin kesatu  terhubung dengan input pada mesin kedua.
Pada recorder yang memiliki tempat untuk dua kaset, anda bisa dengan mudah menggunaknnya untuk merekam.
Pada metode menggandakan  dengan kecepatan tinggi, diperlukan mesin khusus.  Hasilnya bisa lebih sempurna dibandingkan dua langkah yang lain.
Anda mungkin ingin mengedit hasil rekaman, membuang yang salah atau kurang bagus atau mengadaptasi untuk situasi pembelajaran. Atur dua recorder seperti untuk menggandakan dan rekam hanya bagian yang diinginkan.  Tape recorder  kaset dua bisa memudahkan proses ini.


Memilih Bahan Audio
Sebelum memilih bahan audio, anda harus menganalisa audien anda dan menetapkan tujuan menurut model ASSURE. (lihat kembali bab 3). Kemudian baru anda siap untuk memilih, memodifikasi dan mendesain bahan audio anda.
Saat memilih bahan audio, carilah bahan yang tersedia didaerah anda. Konsultasikan dengan ahli media untuk menentukan apa yang tersedia di media center.  Atau anda bisa membelinya.
Anda sebaiknya meninjau kembali dan menilai baik bahan yang tersedia di pasar atau diproduksi secara local sebelum menggunakannya untuk siswa anda.
Menggunakan Bahan Bahan Audio
Langkah berikutnya sesudah anda memilih  dan memproduksi bahan audio anda adalah menggunakannya dengan siswa anda. Langkahnya meliputi preview bahan, menyiapkan bahan, menyiapkan lingkungan dan kelas, menyiapkan siswa, dan berikan pengalaman belajar.
Memerlukan Partisipasi Pebelajar
Sebelum anda mulai pelajaran, tentukan bagaimana caranya membuat siswa aktif terlbat.  Salah satu tekniknya adalah dengan memberi pertanyaan untuk dijawab saat mereka mendengarkan.
Evaluasi dan Revisi
Menentukan tingkat efektifitas bahan audio yang digunakan bisa dengan mengumpulkan data dengan membuat observasi , evaluasi hasil tes, dan mendiskusikan dengan siswa tentang apa yang “dialami”.  Anda mungkin akan memutuskan untuk merevisi bagaimana penggunaan bahan itu atau memodifikasi bahan itu sendiri.


DAFTAR RUJUKAN
Setyosari, P dan Sihkubaden. 2005. Media Pembelajaran. Elang Mas.
Smaldino, S.E. , Lowther, D. L. and Russel, J.D. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Ninth edition. Merill Prentice Hall

Tidak ada komentar:

Posting Komentar