PASTEURISASI
AIR SUSU SEDERHANA
Bahan pangan dapat bertindak sebagai substrat
untuk pertumbuhan mikroorganisme patogenik, dimana jika berkembang dalam jumlah
yang banyak dapat menyebabkan penyakit bagi manusia. Secara garis besar,
penyakit yang dibawa oleh susu dapat berasal dari dua sumber yaitu langsung
dari sapi atau dengan penularan dari sumber luar selama pengangkutan hingga
ketangan konsumen. Beberapa penyakit
yang dapat ditularkan langsung dari sapi adalah
1. Tuberkulosis,
disebabkan oleh Mycobacterium bovis
2. Bruselosis ,
disebabkan oleh Brucella abortus
3. Leptospirosis
4. Demam Q
disebabkan oleh Coxiella burnetti
Bakteri
bakteri penyebab penyakit seperti Salmonella, Shigella, Bacillus cereus dan
Staphylococcus aureus dapat masuk kedalam susu melalui udara, debu, alat
pemerah yang kotor dan dari manusia.
Pasteurisasi
adalah proses pembasmian bakteri patogen yang mungkin terdapat didalam air susu. Pasteurisasi dapat
dilakukan dengan cara memanaskan air susu pada suhu tertentu. Pada garis besarnya ada dua macam cara
pasteurisasi yang biasa dilakukan, yakni:
1. Temperatur
rendahdalam waktu yang lama atau low
temperature long time(72 0C selama 30 menit)
2. Temperatur
tinggi dalam waktu yang singkat atau
high temperature short time(80 0C selama 3 detik)
Pasteurisasi
juga bisa dilakukan denganmenggunakan cara cara kombinasi sebagai berikut
Suhu
|
Waktu yang diperlukan
|
70 0C
|
150 menit
|
72 0C
|
30 menit
|
74 0C
|
6 menit
|
76 0C
|
72 detik
|
78 0C
|
14 detik
|
80 0C
|
3 detik
|
90 0C
|
1 detik
|
Pada
suhu dan waktu tertentu, bakteri patogen akan mati. Pasteurisasi tidak berarti sterilisasi, tetapi mematikan
semua bakteri pathogen, ragi, jamur dan juga sebagian besar sel sel vegetative
pada bakteri. Bakteri yang tahan hidup dapat
diklasifikasikan sebagai organism yang tahan panas atau thermoduric,
diantaranyabakteri asam laktat seperti Streptococcus thermophilus,
Lactobacillus lactis, Lactobacillus thermophilus, beberapa jenis Micrococcus,
Bacillus dan Clostridium.
Pasteurisasi pertama diperkenalkan oleh Louis Pasteur pada
sekitar tahun 1863. Louis Pasteur adalah
seorang berkebangsaan Perancis yang mencoba memanaskan anggur buatannya sendiri
pada suhu kurang dari 100 0C, yaitu antara 60-70 0C untuk
memperbaiki ketahanannya pada waktu
disimpan. Kemudian diketahui bahwa
pemanasan tersebut dapat mengurangi sejumlah besar bakteri perusak yang
berbahaya, sehingga dapat memperpanjang daya simpan bahan. Dari hasil percobaan ini akhirnya
dikembangkan untuk bahan bahan lain, terutama untuk minuman beralkohol dan susu
serta dalam beberapa hal untuk daging dan telur. Prosesnya kemudian disebut Pasteurisasi
Pasteurisasi
menghancurkan 90-99% bakteri yang ada didalam susu dengan kemungkinan
kerusakan yang sangat kecil bagi laktosa, casein dan unsure lemak, akan tetapi
vitamin C dapat dirusak oleh cara cara ini.
Pateurisasi
dengan cara menambahkan hydrogen peroksida telah digunakan dibeberapa Negara,
meskipun hal ini tidak diijinkan dinegara-negara seperti Australia, AS atau
Inggris karena adanya teknik
pasteurisasi dengan panas. Dalam
penggunaan hydrogen peroksida, kira kira 0,03 – 0,04% hydrogen peroksida
ditambahkan pada susu segera sesudah pemerahan.
Penambahan selanjutnya diperlukan sesudah 12-20 jam karena enzim
katalase didalam susu dapat menghancurkan hydrogen peroksida tersebut.
Akhir
akhir ini telah dikembangkan metode pasteurisasi baru yang disebut Ultra High
Temperature (UHT). Susu dipanaskan
samapi 125 0C selama 15 detik atau 131 0C selama 0,5 detik. Pemanasan dilakukan dibawah tekanan tinggi
untuk menghasilkan perputaran (turbulence) dan mencegah terjadinya pembakaran
susu pada lempeng lempeng alat pemanas.
Susu yang dihasilkan boleh dikatakan steril dan bila dikemas secara
aseptic dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan.
Bagi
peternakan rakyat yang tidak mungkin melakukan hal seperti tersebut diatas,
pasteurisasi dapat dilakukan dengan metode sederhana.
Peralatan
yang harus tersedia
1. Panci
aluminum, email atau stainles steel
2. Kompor
3. Takaran dari
plastik berukuran 0,5-1 liter
4. Kantong
plastik dan corong
5. Termometer
6. Bak atau
wadah yang berisi air dingin
7. Las plastik
( lilin/ lampu minyak)
Langkah
kerja
1. Susu hasil
pemerahan dimasukkan secepatnya kedalam kantong kantong plastik yang telah
tersedia dengan ukuran tertentu, kemudian kantong kantong yang telah berisi air
susu tadi ditutup
2. Kantong
–kantong plastik yang berisi susu dimasukkan kedalam panci yang berisi air yang
telah dipanaskan dengan kompor hingga mencapai suhu 74 0C misalnya
3. Sebagai
kontrol, juga dimasukkan kantong plastik yang diisi air tetapi kantong dalam
keadaan terbuka,
4. Untuk
mengetahui suhu didalam kantong, masukkan termometer kedalam kantong yang
terbuka. Bila ternyata suhu pada kantong
kontrol telah mencapai 74 0C, berarti suhu susu dalam kantong
plastik pun 74 0C
5. Setelah susu
dalam kantong mencapai suhu yang dimaksud, biarkan selama 6 menit
6. Kantong
kantong susu segera diambil kemudian dipindahkan kedalam bak yang berisi air
bersuhu 15-20 0C
7. Dengan
pasteurisasi semacam ini, air susu dapat bertahan 1-3 hari. Bila disimpan dalam suatu tempat yang bersuhu
4-8 0C dapat bertahan sampai 3 minggu.
terima kasih tulisan yang bermanfaat.
BalasHapus