AUDIO
Jika kita ditanya aktivitas apa
yang paling banyak dilakukan oleh siswa didalam kelas, akankah anda
menjawab membaca bahan pembelajaran,
menjawab pertanyaan, menceritakan apa yang sudah dipelajari atau mengerjakan tes?
Sebetulnya, sekolah dasar dan sekolah menengah adalah menghabiskan 50% waktunya disekolah dengan hanya
mendengarkan. Mahasiswa menghabiskan
hampir 90% waktunya untuk mendengarkan dosennya dan diskusi seminar. Pentingnya pengalaman audio dalam kelas
seharusnya tidak diremehkan. Bab ini mendiskusikan
tentang berbagai peralatan untuk rekaman dan mentransmisikan suara manusia atau
suara lain untuk tujuan pembelajaan.
Sebelum mendiskusikan format audio
secara umum dan khusus, mari kita bahas proses mendengar dan mendengarkan
sebagai encoding dan decoding dan mengembangkan kecakapan mendengarkan pesan
lisan.
MENDENGAR DAN MENDENGARKAN
Mendengar dan mendengarkan adalah
dua hal yang berbeda meskipun keduanya berhubungan. Secara sederhana, kita bisa
katakan bahwa mendengar adalah proses fisiologis, dimana mendengarkan adalah
proses psikologis.
Secara fisiologis, mendengar adalah
proses saat gelombang suara memasuki telinga bagian luar ditransmisikan ke
gendang telinga, dikonversi menjadi vibrasi mekanik di telinga tengah dan
diubah di telinga bagian dalam menjadi impuls elektrik yang dikirim ke otak.
Proses psikologis mendengarkan
dimulai ketika ‘kesadaran seseorang dan perhatian akan bunyi (penerimaan),
diteruskan dengan identifikasi dan pengenalan sinyal sinyal auditory yang
khusus (decoding) dan diakhiri dengan pemahaman.
Baik mendengar maupun mendengarkan,
keduanya merupakan proses dalam mengajar dan belajar. Seperti komunikasi visual
dan pembelajaran, suatu pesan disandikan oleh pengirim dan isi sandi diuraikan
(dibaca) oleh penerima. Kualitas pesan
yang disandikan dipengaruhi oleh kemampuan pengirim untuk menyatakan pesan dengan jelas dan logis.
Pemahaman untuk membaca sandi dipengaruhi oleh kemampuan penerima dalam memahami pesan.
Efisiensi komunikasi juga
dipengaruhi oleh jalannya pesan dari pengirim ke penerima. Gangguan dalam
komunikasi audio bisa terjadi di berbagai titik pada proses : encoding,
mendengar, mendengarkan atau decoding.
Ketepatan penyandian pesan
(encoding) tergantung pada kecakapan pengirim untuk mengorganisasikan dan
mempresentasikannya. Contohnya, kosa
kata yang digunakan dalam pesan haruslah yang diketahui oleh penerima.
Transmisi dan penerimaan isa
terhambat oleh berbagai penghambat.
Pertama, volume suara mungkin terlalu keras atau terlalu pelan. Jika
terlalu pelan, kita kesulitan memahami makna yang tepat. Jika terlalu keras ,
kita mencoba untuk melindungi telinga kita, menghalangi suara yang mengganggu.
Kedua, suara yang monoton seperti
suara guru yang membosankan , bisa memicu kelelahan auditory ( pendengaran). Kelelahan auditory merupakan proses
fisiologis dan psikologis menghilangkan atau kehilangan ‘perhatian’ secara
bertahap pada suatu suara. Mekanisme saraf mentransmisi suara ke otak menjadi
lelah bila “ membawa muatan yang sama” terus menerus. Disamping itu, perhatian
anda pada suara berkurang karena “kabar yang sudah basi” dan tidak lagi tertarik.
Otak memiliki kemampuan untuk menyaring suara dari luar yang tidak diinginkan
atau tidak diperlukan untuk diperhatikan.
Ketiga, kemampuan seseorang untuk
mendengar secara fisiologis bisa terganggu.
Saat siswa mengalami flu, mungkin saja kemampuan mendengarnya pada kelas
yang gaduh akan berkurang. Perbedaan kemampuan untuk mendengar dengan detail dapat
menyebabkan siswa kesulitan membedakan antara kata kata dan frase berpotensi membingungkan.
Pesan bisa juga dipengaruhi oleh
kecakapan atau ketidakmampuan
mendengarkan si penerima. Penerima harus mampu mengatur dan mempertahankan
konsentrasi pada saat menerima serangkaian suara (pesan). Mereka harus memiliki kecakapan untuk
berpikir lebih dahulu saat menerima pesan (kita berpikir lebih cepat dari pada
mendengar, membaca atau menulis dan menggunakan perbedaan waktu ini untuk
mengorganisasikan dan memasukkan informasi untuk memahaminya.
Yang terakhir, komunikasi
dapat terputus karena kurangnya latar belakang pengalaman penerima
untuk memasukkan dan kemudian memahami pesan.
PENGEMBANGAN KECAKAPAN MENDENGARKAN
Hingga saat ini, perhatian terbesar
pada pendidikan formal diberikan pada kemampuan membaca dan menulis, hanya
sedikit pada kemampuan berbicara dan hampir tidak ada perhatian pada kemampuan
mendengarkan. Saat ini, pendidik
memahami mendengar sebagai kecakapan, yang seperti kecakapan lainnya yang bisa
diperbaiki dengan praktek.
Kemampuan mendengar adalah fondasi
kemampuan mendengarkan. Oleh karena itu, yang harus dipahami lebih dahulu
adalah apakah semua siswa anda dapat mendengar dengan normal.
Anda dapat meningkatkan kemampuan
mendengarkan siswa dengan teknik teknik dibawah ini:
·
Memandu listening. Untuk memandu
listening, beri siswa beberapa tujuan dan pertanyaan sebelumnya.
·
Beri petunjuk. Berikan petunjuk pada
siswa secara individual atau kelompok dengan audiotape
·
Perintahkan pada siswa untuk
mendengarkan tentang ide pokok, detail atau kesimpulan
·
Gunakan hubungan kata kata (context) dalam
listening
·
Menganalisa struktur sebuah presentasi.
Perintahkan siswa untuk menganalisa dan mengorgaisasikan presentasi lisan
·
Membedakan informasi yang relevan dan
tidak relevan
BENTUK
BENTUK AUDIO
Dua bentuk utama audio dibedakan menjadi dua yaitu
digital dan analog. Pada rekaman digital, suara
(baik dalam bentuk music, pidato, atau suara lain) ditransformasi
menjadi informasi biner- seri 1 dan 0, sama dengan kode matematik yang
digunakan dalam computer.
File file digital di simpan pada penyimpan digital
seperti seperti CD, hard disk komputer, flash disk atau recoder digital
‘kecil’. File file digital biasanya disimpan dalam format MP3 dan format WAV.
Mari kita bandingkan kaset dan
compact disc (CD) dengan melihat kelebihan dan kekurangan sebagai audio yang
paling sering digunakan dalam proses pembelajaran.
Kaset (audiotapes)
Kelebihan utama dari kaset adalah
anda dapat merekam sendiri dengan mudah dan murah dan apabila isinya tidak
berguna lagi, anda dapat menghapusnya dan menggunakan kaset untuk merekam lagi.
Kaset tidak mudah rusak dan mudah disimpan. Tidak seperti disc, kaset yang
rusak bisa diperbaiki meskipun tidak mudah.
Tentunya, ada kelemahan kaset. Bunyi
bunyi yang melatar belakangi atau ‘dengungan’ mekanis seringkali terekam
bersama dengan materi. Kegaduhan
meskipun dalam tingkatan yang rendah dapat merusak hasil rekaman.
Peralatan audio yang dulunya paling
sering ada dikelas adalah tape recorder dengan kasetnya. Kaset di bedakan dengan lamanya merekam. Contohnya, C -60 adalah kaset yang dapat
merekam selama 60 menit, 30 menit masing masing sisi. Kaset tersedia dalam berbagai ukuran
(panjangnya pita). Ukuran kasetnya sama sehingga bisa diputar di berbagai “
mesin pemutar kaset”.
Compact Disc (CD)
Disc memiliki diameter 12 cm, mampu
menyimpan informasi yang luar biasa. CD
sekarang memuat hingga 80 menit music.
Teknologi pada CD membuatnya
menjadi program pendidikan yang menarik. Pengguna bisa memilih dengan cepat
bagian disc yang mau diputar dan dapat memprogramnya untuk diurutkan sesuai keinginan. Informasi dapat
dipilih oleh pebelajar atau diprogram oleh instruktur . Kelebihan utama CD
adalah tahan terhadap kerusakan. Noda dapat dibersihkan dan goresan yang biasa
tidak mempengaruhi saat diputar kembali. Dan jika ada goresan yang dapat
mempengaruhi kualitas sinyal audio, sekarang tersedia resin (damar) untuk
memperbaiki disc.
Kebanyakan computer dilengkapi
fasilitas untuk membuat atau “membakar” CD audio, sehingga guru dan siswa mudah
merekamnya. Dalam mengcopi kita harus melihat apakah ada hak cipta atau tidak.
MP3
Satu penemuan baru audio adalah
bahwa file audio bisa didapat dari computer dan internet. MP3 (MPEG Audio Layer
3) adalah bentuk audio yang dimampatkan sehingga membuat file audio yang besar
disusutkan menjadi file yang lebih kecil yang dapat dengan cepat dan dengan
mudah di unduh dari internet. Teknologi kompresi pada MP3 ini mengurangi waktu
yang diperlukan untuk mendownload atau meng up load dan juga space yang
diperlukan. MP3 menggunakan standard
“terbuka” yang artinya tersedia buat siapa saja yang mengakses internet. Software computer anda perlu menggunakan file
file MP3 yang bebas untuk digunakan. Banyak file audio yang juga gratis dan
tersedia untuk di download dengan harga murah.
WAV
File file WAV saat ini paling
banyak digunakan untuk menyimpan dan menggunakan audio. File WAV adalah versi
digital dari audio analog yang dibuat dengan sound card computer dan software untuk mengkonversi dan
menyimpannya dalam bentuk digital. File audio WAV dapat disimpan dalam berbagai
alat penyimpan digital seperti CD, USB (flash disk) atau network drive untuk
diputar kembali dengan computer dan dibawa kedalam kelas.
Audio Digital yang bisa
diakses
Anda dapat mengakses dan mendengarkan file audio digital dengan
berbagai cara, seperti audio streaming , podcasting, radio internet
dan player digital. File audio kadang tersedia dalam bentuk audio streaming,
yang artinya file tersebut dikirim sebagai paket untuk pengguna, memungkinkan
pengguna mendengarkan satu bagian file sementara bagian lain masih didownload.
MP3 tersedia bagi siapa saja yang mengkases internet. Software di computer anda perlu memainkan
file audio MP3 yang gratis untuk digunakan.
Plug in (masukkan) player media
seperti windows media player untuk membuat siswa anda bisa mendengarkan audio streaming .
Podcast berasal dari kata iPod dan
broadcasting, adalah file audio dalam bentuk MP3 yang didistribusikan melalui
internet. File file audio ini bisa dikirim secara otomatis ke pelanggan dan
disimpan dalam computer untuk didengarkan saat diperlukan oleh pelanggan.
Siaran radio internet menggunakan
internet untuk menjadi stasiun radio online yang memiliki banyak program
seperti music, olah raga, ilmu pengetahuan, cuaca local, berita nasional dan
dunia. Kelas computer bisa menggunakan radio internet.
Portable
digital audio player memungkinkan memungkinkan pengguna
membawa audio file. Juga disebut portable digital music player karena paling
banyak orang menggunakannya untuk mendengarkan music. Misalnya iPod Apple,
seperti walkman, sesuai untuk ditenteng atau dikantongi. Tidak seperti walkman,
iPod mampu menyimpan ribuan lagu atau file suara.
Kelebihan Audio
·
Tidak mahal
·
Mudah didapatkan dan mudah digunakan
·
Bisa digandakan
·
Memberikan pesan verbal untuk orang yang
“tidak membaca”
·
Ideal untuk mengajar bahasa asing
·
Dapat menjadi alternative yang menarik
·
Bisa memberi informasi terbaru
·
Bisa didapatkan gratis dari beberapa
website
·
Bisa menstimulasi (untuk hal hal
dramatis) melebihi teks
·
Bisa diputar ulang apabila diperlukan
·
Mudah dibawa dan bisa menggunakan
baterai saja
·
Instruktur bisa menyiapkan dengan mudah
dan murah
·
Bisa dipilih isinya untuk diputar
·
Tahan terhadap kerusakan
Keterbatasan
Audio
·
Memungkinkan pembajakan
·
Sulit menyatukan kecepatan pebelajar
yang berbeda beda
·
Tidak bisa memonitor perhatian pebelajar
·
Memerlukan software dan peralatan
digital
·
Sulit untuk menempatkan bagian bagian
tertentu di audio tape
·
Berpotensi untuk terhapus secara tidak
sengaja
·
Beberapa audio tersusun berangkai
Integrasi
Penggunaan media audio hanya
dibatasi oleh imajinasi anda dan siswa anda. Anda dapat menggunakan media audio
dalam semua fase pembelajaran, dari pendahuluan hingga evaluasi pembelajaran
siswa. Media audio mampu menyesuaikan
kecepatan belajar siswa. Siswa yang lambat bisa mengulang pembelajaran karena
media bisa menjadi “tutor yang sangat sabar”. Sementara siswa yang mampu
belajar cepat bisa belajar sesuai kecepatannya.
Audio bahan ajar yang telah direkam
sebelumnya tersedia untuk berbagai mata pelajaran. Untuk kelas music, tape dan CD dapat
digunakan untuk memperkenalkan bahan baru atau memberikan music pengiring. Suara dari berbagai instrument music sendiri
atau dikombinasikan. Di TK dan awal SD,
tape dan CD dapat digunakan untuk
mengembangkan ritme, bercerita, bermain dan bermain drama atau lagu.
Dipelajaran ilmu social, tape recorder bisa digunakan untuk memutar kembali
suara pelaku sejarah untuk didengarkan dikelas. Hal hal yang mutakhir juga bisa
di tampilkan.
Aplikasi yang umum dari media audio adalah dalam pusat studi
(learning centers), tempat yang biasanya juga disebut “listening centers”
karena menggunakan bahan bahan audio. (lihat kembali Bab II).
Kaset dan CD juga bisa diputar di
mobil dan didengarkan sambil mengemudi. Kaset dan bentuk audio lainya juga bisa
disiapkan oleh siswa untuk digunakan presentasi dikelas. Misalnya untuk music pengiring pidatonya atau
memutar hasil interviewnya dikelas agar didengar dikelas.
Kaset dan bentuk audio lain bisa
menjadi cara yang sangat bagus untuk merekam kecakapan siswa berbicara dan
membaca keras untuk portofolio. Siswa
bisa menyiapkan paragraph khusus atau membaca bahan tertentu untuk menambah
koleksinya untuk mendemonstrasikan
kemajuannya.
Bahan pelatihan ketrampilan dan
pelatihan mandiri untuk orang dewasa tersedia juga dalam bentuk kaset dan
bentuk audio lainya. Peralatan tersebut bisa digunakan mengajari orang untuk
menggunakan program komputer khusus yang
mencantumkan langkah langkah prosedurnya. Bagian kepegawaian bisa memutar bahan
bahan untuk dipelajari karyawan dalam perjalanan. Cara ini membuat karyawan
memahami prosedur atau kebijakan
perusahaan yang baru tanpa perlu membaca.
Aplikasi yang paling khusus dari
rekaman audio adalah “buku yang bisa bicara” untuk tuna netra dan siswa yang
memiliki keterbatasan pengelihatan.
Membuat Rekaman untuk
Kelas
Siswa dan guru dapat dengan mudah
menyiapkan kaset mereka sendiri. Siswa dapat menggunakan kaset untuk mengumpulkan sejarah dan menyiapkan
laporan lisan. Guru dapat menyiapkan rekaman tape untuk memberikan petunjuk
pembelajaran, contohnya, pada sekolah kejuruan. Latihan ketrampilan seperti
pronunciation (lafal pengucapan) bahasa asing
bisa juga menggunakan kaset.
Saat ini merekam dengan audio
digital sangat mudah dilakukan. Dengan teknologi digital, suara bisa di kirim
dengan mudah.
Menggandakan dan
mengedit kaset
Prosedur untuk menggandakan kaset
relative sederhana. Anda dapat menggandakan kaset dengan 3 cara: metode
akustik, metode elektronik dan metode duplicator kecepatan tinggi.
Metode akustik tidak memerlukan
peralatan khusus, hanya dua recorder.
Satu recorder memutar kaset asli dan suara ditransfer via mikropon ke
kaset kosong pada recorder lain. Kekurangan metode ini kemurnian rekaman ini
berkurang saat suara ditransfer melalui udara ke mikropon dan bisa saja “suara lain” dari lingkungan ikut
terekam.
Pada metode elektronik, problem
diatas tidak terjadi. Sinyal ditransfer
melalui kabel yang murah. Kabel dari
output mesin kesatu terhubung dengan
input pada mesin kedua.
Pada recorder yang memiliki tempat
untuk dua kaset, anda bisa dengan mudah menggunaknnya untuk merekam.
Pada metode menggandakan dengan kecepatan tinggi, diperlukan mesin
khusus. Hasilnya bisa lebih sempurna
dibandingkan dua langkah yang lain.
Anda mungkin ingin mengedit hasil
rekaman, membuang yang salah atau kurang bagus atau mengadaptasi untuk situasi
pembelajaran. Atur dua recorder seperti untuk menggandakan dan rekam hanya
bagian yang diinginkan. Tape
recorder kaset dua bisa memudahkan
proses ini.
Memilih Bahan Audio
Sebelum memilih bahan audio, anda
harus menganalisa audien anda dan menetapkan tujuan menurut model ASSURE.
(lihat kembali bab 3). Kemudian baru anda siap untuk memilih, memodifikasi dan
mendesain bahan audio anda.
Saat memilih bahan audio, carilah
bahan yang tersedia didaerah anda. Konsultasikan dengan ahli media untuk
menentukan apa yang tersedia di media center.
Atau anda bisa membelinya.
Anda sebaiknya meninjau kembali dan
menilai baik bahan yang tersedia di pasar atau diproduksi secara local sebelum
menggunakannya untuk siswa anda.
Menggunakan Bahan Bahan
Audio
Langkah berikutnya sesudah anda memilih dan memproduksi bahan audio anda adalah
menggunakannya dengan siswa anda. Langkahnya meliputi preview bahan, menyiapkan
bahan, menyiapkan lingkungan dan kelas, menyiapkan siswa, dan berikan
pengalaman belajar.
Memerlukan Partisipasi
Pebelajar
Sebelum anda mulai pelajaran,
tentukan bagaimana caranya membuat siswa aktif terlbat. Salah satu tekniknya adalah dengan memberi
pertanyaan untuk dijawab saat mereka mendengarkan.
Evaluasi dan Revisi
Menentukan tingkat efektifitas
bahan audio yang digunakan bisa dengan mengumpulkan data dengan membuat
observasi , evaluasi hasil tes, dan mendiskusikan dengan siswa tentang apa yang
“dialami”. Anda mungkin akan memutuskan
untuk merevisi bagaimana penggunaan bahan itu atau memodifikasi bahan itu
sendiri.
DAFTAR RUJUKAN
Setyosari, P dan Sihkubaden. 2005. Media
Pembelajaran. Elang Mas.
Smaldino,
S.E. , Lowther, D. L. and Russel, J.D. 2008. Instructional Technology and Media
for Learning. Ninth edition. Merill Prentice Hall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar