1.
Konsep dasar evaluation, assessment, measurement, test, monitoring, accountability, dan transferences dapat dikemukakan secara berbeda oleh beberapa ahli.
Berdasarkan sumber-sumber bacaan cetak dan elektronik, jelaskan pemahaman anda
sendiri tentang semua konsep tersebut. Ada baiknya anda kemukakan dengan
menggunakan ilustrasi contoh-contohnya. (bobot 20)
a.
Evaluation atau Evaluasi adalah adalah proses sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pelaksanaan program sekolah dengan kriteria tertentu untuk
keperluan pembuatan keputusan
b.
Assesment atau penilaian adalah proses mengumpulkan data dan menyusun data.
Penilaian bisa bersifat qualitatif maupun quantitative.
c.
Measurement atau pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui
keadaan sesuatu sebagaimana adanya. Pengukuran
dapat diartikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya,
kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau sesuatu yang lain. Data yang dihasilkan berupa data quantitative.
d.
Tes
adalah
suatu instrument atau suatu
prosedur yang sistematis untuk mengobservasi dan mendeskripsikan tingkah
lakuseseorang kedalam kategori kategori tertentu atau skala numeric.
tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah.
e.
Monitoring
adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif
program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring
menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan, sedangkan evaluasi
adalah memposisikan data-data tersebut agar dapat digunakan dan diharapkan
memberikan nilai tambah. Disekolah, monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi atau memantau
proses dan perkembangan pelaksanaan program sekolah
f.
Accountability atau Akuntabilitas merupakan pengetahuan
dan adanya pertanggungjawaban tehadap tiap tindakan, produk, keputusan dan
kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik pemerintahan, dan
pelaksanaan dalam lingkup peran atau posisi kerja yang mencakup di dalam
mempunyai suatu kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat dipertanyakan
bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah dihasilkan
2.
Secara ideal, kegiatan evaluasi memiliki
persyaratan, ruang lingkup, tahapan, metode, dan teknik pengumpulan data secara
baku dan mendasar. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang terkait dengan hal-hal
tersebut disertai contoh penerapan atau permasalahan yang berkenaan dengan
hal-hal tersebut. (bobot 15)
a. Persyaratan
Suatu evaluasi sudah seharusnya memiliki
persyaratan, agar evaluasi tersebut dapat dikatakan berhasil. Persyaratan
tersebut merupakan 4 standar yang harus ada didalam suatu evaluasi program.
Keempat standar tersebut adalah:
1) Utility Standards
atau standar kegunaan
Utility
adalah standar untuk menyatakan bahwa pekerjaan evaluasi yang dilakukan
menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemakai hasil evaluasi.
Contoh: Hasil evaluasi terhadap program pelatihan
haruslah memberikan informasi yang dapat memicu para pemangku jabatan untuk
menindaklanjuti hasil evaluasi.
2) Propriety Standards
Propriety
adalah standar untuk memberikan jaminan bahwa evaluasi yang dilakukan legal,
etis, dan peduli dengan kesejahteraan mereka yang terlibat dalam evaluasi dan
mereka yang terkena hasil evaluasi.
Contoh:Hasil evaluasi program pelatihan yang
dilakukan tidak boleh melanggar hal-hal yang berkenaan dengan hukum, etika, dan
kenyamanan keadaan didalam evaluan (objek evaluasi).
3) Feasibility Standards
Feasibility
menunjukkan bahwa evaluasi yang dilakukan bersifat realistic, prudent,
diplomatic, dan frugal.
Contoh: Proses evaluasi yang dipilih adalah prosedur
evaluasi yang paling praktis untuk program pelatihan dibanding prosedur yang
lainnya. Serta prosedur tersebut tidak boleh mengganggu keadaan politik, juga
harus efektif dan efisien.
4) Accuracy Standards
Accuracy
adalah standar untuk meyakinkan evaluator dan pengguna jasa evaluasi bahwa
pekerjaan evaluasi yang dilakukan mampu mengungkapkan informasi yang cukup dan
diperoleh dengan cara yang benar untuk digunakan dalam menentukan merit dan
worth dari kurikulum yang sedang dievaluasi.
Contoh: Informasi-informasi yang dijadikan dasar
sebagai hasil evaluasi harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, baik
kepada orang lain ataupun pemangku tanggungjawab.
b. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada
evaluasi program pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek umum.
Keempat aspek tersebut adalah: kebutuhan (needs),
proses (process), hasil (outcome), dan ketepatgunaan (efficiency).
1) Needs.
Evaluasi pada kebutuhan merupakan prasyarat dari perencanaan program yang
efektif, karena perencanaan juga termasuk kedalam bentuk evaluasi.
Contoh: jika suatu sekolah ingin mengadakan
peningkatan mutu pembelajaran, maka sekolah harus membuat komponen apa saja
yang ingin ditingkatkan. Komponen disini bisa berarti kualitas guru, keadaan
media pembelajaran, lingkungan, ataupun yang lainnya. Setelah daftar tersebut
dibuat, lalu pihak manajemen sekolah mengadakan evaluasi, yang menghasilkan
keputusan komponen mana yang paling mendesak untuk ditingkatkan.
2) Process.Evaluasi
pada proses dilakukan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu:
a) Apakah
program menarik cukup peserta program?
b) Apakah
peserta cukup mewakili sebagai sampel suatu populasi?
c) Berapa
banyak penyelenggara program yang benar-benar berhubungan dengan peserta?
d) Apakah
beban kerja peserta sesuai dengan yang direncanakan?
e) Apakah
ada perbedaan kualitas pada peserta sebelum dan sesudah program?
Contoh:
jika pelatihan dilaksanakan dalam beberapa fase atau hari, maka setiap hari atau
sesi pelatihan, para evaluator dapat memebrikan tes atau non-tes untuk
mengetahui hasil tiap sesi (hari) dari pelatihan.
3) Outcome.Evaluasi
pada hasil merupakan fase kritis (penting) pada suatu pelaksanaan program.
Evaluasi ini dibutuhkan untuk menilai bahwa program memang memberikan pengaruh
pada peserta. Evaluasi ini lebih rumit dari yang dibayangkan, karena evaluasi
ini termasuk menilai apakah ada perubahan yang lebih baik pada peserta disaat
kembali ke organisasinya.
4) Efficiency.Ketika
suatu program memberikan dampak yang baik kepada peserta atau organisasi,
evaluasi juga harus dilakukan pada tingkat efisiensi. Beberapa pertanyaan yang
dapat diajukan pada evaluasi ini adalah:
a) Apakah
program mencapai keberhasilannya dengan biaya yang pantas?
b) Dapatkah
jumlah biaya tebayar dari pencapaian yang didapat?
c) Apakah
program mencapai tingkat yang lebih baik daripada program lain dengan biaya
yang sama?
c. Tahapan
Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan dan
sistematis, oleh karena itu evaluasi pasti memiliki tahapan yang menjadi dasar
proses pelaksanaan evaluasi.Tahapan dari evaluasi program dapat
dikategorisasikan menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, serta pengolahan hasil dan pembuatan laporan.
1) Tahap
Perencanaan evaluasi mencakup langkah perumusan tujuan evaluasi, penetapan
aspek-aspek yang diukur, penetapan teknik atau metode pengumpulan data,
penyiapan instrumen pengumpul data, dan penetapan waktu pelaksanaan.
2) Tahap
Pelaksanaan evaluasi merupakan langkah merealisasi perencanaan evaluasi yang
disusun. Langkah ini mencakup pelaksanaan pengumpulan data dan verifikasi data.
3) Tahap
Pengolahan Hasil merupakan tahap akhir kegiatan evaluasi. Langkah ini meliputi
kegiatan analisa dan interpretasi data, serta pembuatan laporan hasil evaluasi.
d. Metode
Ada empat metode evaluasi yaitu eksperimental, quasi eksperimental,
evaluasi holistic dan evaluasi transaksional. Evaluasi holistic dan evaluasi
transaksional dilakukan apabila desain eksperimen dan eksperimental tidak bisa
dilakukan.
e. Teknik Pengumpulan Data
Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan
teknik non Tes
1. teknik non tes meliputi ; skala bertingkat,
kuesioner,daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.
a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu
nilai dalam bentuk angka. Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak
terendah hingga angkat paling tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat
dipergunakan untuk melakukan perbandingan terhadap angka yang lain.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesioner tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informasi-informasi yang diperlukan saja.
e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.
f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesioner tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden) diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informasi-informasi yang diperlukan saja.
e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengamati dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.
f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
3. Sebutkan
dan jelaskan tahapan kegiatan monitoring dan evaluasi. Gambarkan perbedaan
diantara keduanya melalui ilustrasi contoh penerapannya. (bobot 15)
a.
Menyusun
rancangan
1.
Menentukan
fokus dan tujuan.
2.
Menentukan
komponen dan indikator.
3.
Merancang
dan mengembangkan instrumen pengumpulan data.
4.
Menyusun
jadwal kegiatan.
b.
Melaksanakan
Pengumpulan data/informasi melalui :
1. Angket
2. Dokumentasi
3. Pengamatan
4. Wawancara
c.
Melaporkan
1.
Pengolahan
data
2.
Analisis
data
3.
Penyusunan
laporan
Monitoring
merupakan bagian dari evaluasi. Monitoring memiliki sifat dan tujuan layaknya
evaluasi formatif, karena dilakukan berkesinambungan dalam jangka waktu yang
telah direncanakan. Monitoring memberikan data dan informasi yang dijadikan
dasar telah kesimpulan dari evaluasi. Oleh karena itu, kegiatan monitoring dan
evaluasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain
4.
Hasil evaluasi dan monitoring pada
beberapa kasus tidak dijadikan dasar pengambilan suatu keputusan. Mengapa hal
tersebut dapat terjadi? Jelaskan secara gamblang suatu situasi/kondisi yang
memungkinkan hasil evaluasi dan monitoring tidak menjadi bagian penting tahapan
pengambilan dan kebijakan pendidikan. (bobot
20)
Ada banyak hal
yang menjadi pertimbangan, apakah hasil evaluasi tersebut akan dijadikan dasar
pengambilan suatu keputusan atau tidak.
Tetapi hal yang terpenting adalah bila hasil evaluasi tidak
menggambarkan data yang sesungguhnya. Hal ini bisa terjadi karena 1) evaluasi
tidak dilakukan secara menyeluruh pada program, 2) pemilihan metode evaluasi
kurang tepat dengan jenis program, 3)data tidak bisa mewakili kondisi
keseluruhan atau 4) evaluator tidak
berhasil menyarankan hasil evaluasinya atau karena hasil evaluasi dianggap
tidak sesuai kepentingan pengambil kebijakan . Evaluasi di Indonesia seringkali
terbentur oleh hal hal tersebut.
5. Gambarkan
secara sistematis suatu rangkaian kegiatan perencanaan kurikulum/pembelajaran
di suatu lembaga pendidikan (contoh: SMP/MTs). Jelaskan hubungan dan
keterhubungan yang erat diantara komponen-komponennya. Setelah itu, buatlah
daftar cek (checklist) yang mampu
mengidentifikasi masing-masing komponen beserta keterhubungan diantara
komponen-komponen kurikulum/pembelajaran tersebut secara menyeluruh. Wujudkan
dalam bentuk tabel seperti contoh berikut: (bobot 30)
Kegiatan
perencanaan kurikulum disuatu lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan:
1)
Perencanaan
jangka panjang meliputi perumusan tujuan pelajaran dalam tercapainya tujuan
pendidikan, pemilihan isi dan kegiatan belajar yang berkaitan dengan tujuan
tujuan pelajaran, pengorganisasian isi menjadi unit unit pelajaran, penyusunan
unit unit belajar dalam kaitannya dengan tujuan pelajaran dan kematangan murid,
pengadaan seleksi atas prosedur mengajar yang akan digunakan dan pertimbangan
metode evaluasi yang akan digunakan. Di sekolah, kegiatan dilakukan dengan
mengembangkan kurikulum berdasarkan
standar kelulusan dari departemen pendidikan. Penjabaran dibuat sesuai
kondisi sekolah secara keseluruhan.
2)
Perencanaan
tahunan meliputi kegiatan menentukan tujuan pelajaran, menyusun scope pelajaran
berdasarkan tujuan, mengorganisasikan isi pelajaran dalam bentuk masalah masalah
atau unit unit dan menentukan metode pengajaran setiap unit. Disekolah kegiatan
ini adalah penyusunan silabus mata pelajaran.
3) Perencaan harian dan mingguan adalah kegiatan guru
mata pelajaran. Kegiatan ini
menghasilkan rencana kegiatan pembelajaran berupa RPP. Rencana ini yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Dari serangkaian
kegiatan tersebut maka perencanaan jangka panjang merupakan dasar untuk
perencanaan jangka pendek dan perencanaan jangka pendek dijabarkan dalam
perencanaan harian. Jadi pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di kelas merupakan komponen proses untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan di kurikulum.
No
|
Komponen dan Indikator yang diamati
|
Hasil Observasi
|
Keterangan
|
|
Ada
|
Tidak
|
|||
A.
|
Komponen
Tujuan
|
|
|
|
|
1. Apakah
tujuan yang dikembangkan guru bersumber dari SI dan SKL yang ditetapkan
pemerintah?
2. Apakah guru telah menyusun strategi pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan?
3. Apakah materi yang dipilih oleh guru mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran?
4. Apakah guru telah memberikan assesmen sesuai tujuan
pembelajaran?
5. Apakah tersedia peralatan dan bahan pembelajaran
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran?
6. Apabila
peralatan dan bahan pembelajaran yang ada telah dimanfaatkan secara
optimal oleh guru?
7. Apakah ada monitoring rutin dari kepala sekolah dan
pengawas pada proses pembelajaran?
8. Apakah hasil pembelajaran sudah dijadikan acuan
untuk mengevaluasi proses pembelajaran?
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar