IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN PELATIHAN
Langkah
pertama dalam menentukan pelatihan apa yang akan diadakan adalah melakukan
identifikasi kebutuhan pelatihan. Metode yang digunakan untuk identifikasi
kebutuhan pelatihan adalah dengan Metode IKL(Identifikasi Kebutuhan Lapangan) .
Tujuan
diadakannya IKL adalah untuk memperoleh data yang akurat tentang suatu daerah
dan mengetahui pelatihan apa yang diperlukan oleh masyarakat disuatu
daerah. Untuk Sekolah Pertanian
Pembangunan, biasanya IKL dilakukan di desa
desa karena sasaran utama peserta pelatihannya adalah petani dan
keluarganya.
IKL
dirancang dengan kuisener kepada calon
peserta. Bahasa dalam kuisener dibuat sederhana dan bila diperlukan, surveyor
membantu menjelaskan isi pertanyaan pada responden. Sedangkan untuk data potensi daerah bisa
didapat dari instansi yang terkait.
Isi
pertanyaan berhubungan dengan materi apa yang diinginkan dan diperlukan oleh
petani, pelatihan apa yang pernah ada didaerah tersebut, dan potensi apa saja
yang mungkin dikembangkan di daerah tersebut. Ketiga hal itulah yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan pelatihan apa yang diperlukan.
Dengan
mengetahui keinginan dan kebutuhan petani, maka peserta akan antusias terhadap
pelatihan. Peserta akan datang dengan
kesadaran dan tidak merasa terpaksa. Dengan mengetahui pelatihan yang pernah
diikuti oleh petani atau pernah diadakan di suatu desa, maka tidak akan terjadi
pengulangan materi. Dengan mengetahui
potensi daerah, pihak sekolah bisa menawarkan pelatihan yang sesuai dengan
potensi daerah tersebut. Jadi pelatih
bisa menjadi inspirator dan pendamping untuk mengembangkan “sesuatu yang baru”
bagi daerah tersebut.
KOMPETENSI
YANG DIKEMBANGKAN
Kompetensi
yang ingin dikembangkan dalam pelatihan ini adalah kemampuan membuat produk
olahan daging : bakso, nugget dan ayam goreng tepung. Model pembelajaran yang
digunakan adalah model pelatihan (training model)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar