Rencana
pembelajaran didefinikan sebagai proses dimana guru memutuskan apa yang akan
diajarkan, bagaimana mengajarkannya dan apa yang akan dipelajari dan apa yang
memuaskan siswa.
Ada
pro dan kontra mengenai penyusunan rencana pembelajaran. Ada yang mengatakan
kalau penyusunan rencana pembelajaran hanya menghabiskan waktu, sementara
pekerjaan guru yang lain sudah banyak.
Ada juga pendapat bahwa rencana membatasi spontanitas dan kreatifitas
guru dikelas. Tetapi rencana pembelajaran bisa membuat akan membuat
pembelajaran lebih efektif. Banyak dosen, guru kelas, administrator sekolah dan
pegawai departemen pendidikan mengatakan perlunya rencana pembelajaran.
Rencana khususnya
bermanfaat bagi guru pemula
Guru
amatir sebaiknya menghabiskan waktu dan energy untuk membuat rencana
pembelajaran. Alasannya (1) pengalaman mengajar masih sedikit (2) kawatir dan tidak yakin akan kemampuan
profesionalnya (3) belum tahu apa yang pelajaran diharapkan dan dilakukan oleh
siswa dan (4) dengan meluangkan waktu untuk berpikir dan merencanakan, mengajar
akan lebih kreatif dan menyenangkan.
Perencanaan
dianggap sangat penting bagi mahasiswa keguruan atau guru pemula bahkan kadang
selain perencanaan juga perlu bimbingan dari pengawas atau pembimbing selama
mengajar. Buku rencana berguna saat pengawas meninjau guru pemula dan
memastikan kelanjutan pembelajaran saat guru ada kegiatan lain (dan digantikan guru lain) .
Menentukan Apa Yang
Akan Diajarkan
Apa
yang akan diajarkan sedikit banyak ditentukan oleh perpaduan kebijakan antara
negara bagian dan kabupaten tempat kita bekerja. Tetapi guru kadang memiliki
cara sendiri.
Negara
bagian memiliki tanggung jawab pada pendidikan dan menetapkan standar kemampuan
yang harus diketahui dan bisa dilakukan oleh siswa. Standar disusun oleh
perwakilan guru. Standar itu dipengaruhi oleh harapan masyarakat, kebutuhan
anak dan saran dari para ahli pada bidangnya.
Standar
ini memiliki kekuatan karena kebanyakan Negara menetapkan tes
kecakapan/keahlian (proficiency) di tiap tingkat. Hasil tes ini untuk mengidentifikasi siswa
yang perlu bantuan atau tidak naik.
Pada
tingkat kabupaten perwakilan guru, administrator pendidikan dan orang orang
yang peduli secara periodic melakukan pertemuan komite membahas perkembangan
kurikulum. (semacam MGMP di tempat kita). Tujuannya adalah:
1. Mengembangkan
kurikulum yang berkualitas tinggi ditingkat sekolah
2. Menentukan
program program pelajaran ( Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu ilmu social dll)
3. Menentukan
bagian (bab/topic) dan isi pembelajaran masing masing mata pelajaran
4. Mengidentifikasi
bahan bahan yang berguna sesuai dengan topic
5. Memastikan
bahwa kurikulum yang disajikan dan diusulkan sesuai dengan standar dan ujian
negara bagian
Guru
bisa mengajarkan atau tidak mengajarkan semua kurikulum formal. Bisa menghilangkan dan menambahkan atau
member tekanan pada materi tertentu.
Guru adalah penentu akhir apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya.
Ada
dua macam kurikulum yaitu kurikulum formal yang ditetapkan oleh negara bagian
dan MGMP dan kurikulum yang diajarkan yaitu kurikulum formal yang diajarkan
oleh guru dikelas.
Apabila
kurikulum yang diajarkan dikelas dengan cara pemebelajaran bermakna dan
autentik maka siswa akan lebih bersemangat belajar dan lebih puas.
Apapun
mata pelajaran, bab dan topiknya tujuan instruksional harus dibuat. Tujuan instruksional menggambarkan apa yang
harus diketahui dan bisa dilakukan oleh pebelajar. Tujuan pembelajaran dibedakan menjadi tujuan umum
dan tujuan khusus. Kedua tujuan ini sama sama benar dan punya peran masing
masing. Tujuan umum diungkapkan dengan
kata yang lebih terbuka untuk diinterpretasikan , misalnya memiliki kompetensi
atau kemauan. Tiga contoh tujuan instruksional umum:
·
Siswa akan mengetahui
apa yang dimaksud dengan kata kerja
·
Siswa akan menikmati
music
·
Siswa akan bisa
berenang
Tujuan instruksional diinspirasi oleh
tiga jenis pembelajaran yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.
Menurut banyak pendidik, tujuan
instruksional yang baik memberitahukan pada pebelajar apa yang diharapkan akan
diketahui dan bisa dilakukan secara pasti.
Ada juga yang tidak sependapat.
Karena tujuan instruksional khusus sangat ‘tepat/ detail’ sehingga sulit untuk
ditulis, karena terlalu focus kadang mengabaikan pengetahuan yang tidak sesuai
dengan tujuan, kadang siswa perlu diberi waktu untuk belajar dengan tujuan yang
tidak kita tentukan (tidak kita tuliskan dalam rencana) dan biasanya guru yang
berpengalaman tidak menulis tujuan instruksional khusus.
Dalam menentukan tujuan, guru mempertimbangkan
hal hal dibawah ini:
·
Apakah tujuan relevan
dengan kurikulum?
·
Apak tujuan mengacu
pada kemampuan yang harus dikuasai siswa (kognitif, afektif, psikomotor)?
·
Apakah tujuan mengacu
pada tingkat pemahaman atau kinerja untuk tiap domain?
·
Apakah tujuan yang
ditulus sesuai dengan apa yang ingin dipahami pebelajar? Apakah cukup spesifik?
·
Apakah tujuan kira kira
bisa dicapai oleh pebelajar?
Menyiapkan
Perencanaan Pembelajaran
Pada saat guru memutuskan apa yang akan
diajarkan dan menyiapkan tujuan instruksional yang baik, guru perlu bertanya
pada diri sendiri, seberapa dan jenis pembelajaran apa yang diperlukan siswa.
Sebagai guru,kita secara teratur
menyusun perencanaan jangka panjang, menengah dan jangka pendek. Rencana jangka panjang adalah untuk waktu
satu tahun atau satu semester. Sedang rencana jangka menengah adalah untuk tiap
topic atau bab. Dan setelah rencana jangka menengah selesai kemudian guru
menyusun rencana untuk satu minggu atau rencana harian.
Pada saat membuat rencana jangka
panjang, guru memfokuskan perhatiannya pada tujuan, waktu yang ada dan sumber
sumber (bahan ajar) yang diperlukan. Setelah
itu kemudian guru membagi kedalam bab bab dan membuat perencanaan untuk masing
masing bab. Baru terakhir guru membuat rencana pembelajaran untuk tiap
pertemuan (RPP).
Ada banyak format RPP, tetapi intinya
mencakup tujuan, sumber sumber, induksi (pembukaan), metodologi, assessment,
penutup dan refleksi.
Instrument evaluasi RPP:
1. RPP
sesuai dengan kurikulum
2. Tujuannya
jelas dan terukur
3. Tujuan
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
4. Tujuannya
sesuai dengan tingkat kemampuan yang tertinggi yang paling mungkin
5. Tujuannya
sesuai dengan keberagaman latar belakang dan kemampuan pebelajar
6. Dilengkapi
dengan informasi tujuan pelajaran bagi pebelajar
7. Sumber
sumber belajar tersedia, tepat, beraneka ragam dan bervariasi
8. Sumber
sumber teknologinya tepat
9. Ada
‘set induction’( pembukaan)
10. Aktivitas
pembelajarannya jelas
11. Aktivitas
pembelajaran dipilih sesuai dengan pengetahuan guru tentang pembelajaran
12. Aktivitas
pembelajaran sesuai dengan pebelajar
13. Aktivitas
pembelajaran akan membuat pebelajar mencapai tujuan
14. Ada
rencana untuk memantau saat proses pembelajaran
15. Ada
rencana untuk penilaian pebelajar untuk kesimpulan proses pembelajaran
16. Ada
materi yang menghubungkan pelajaran sebelumnya dan sesudahnya
17. Pencapaian
pelajaran sesuai dengan waktu yang
tersedia
18. Rencana
disusun berdasarkan pengetahuan kita tentang pelajaran yang bagus
19. Pikirkan
kembali bahwa mungkin ada yang tidak benar
20. Guru
yakin bahwa dia akan mengajar sesuai rencana dan pebelajar harus belajar dan
puas.
Makalah: mata kuliah landasan pembelajaran
Makalah: mata kuliah landasan pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar