Yang
menjadi penentu apa yang akan dipelajari bukan hanya perancang pembelajaran
tetapi juga karakteristik pebelajar, bagaimana pembelajaran akan dilakukan dan
penggunaan ketrampilan tersebut nantinya (Dick, et al, 2001: 95). Karakteristik pebelajar adalah segi segi latar
belakang pengalaman pebelajar yang berpengaruh terhadap efektivitas proses
belajarnya ( Seels and Richey, 1994:32). Karakteristik pebelajar merupakan salah
satu variable kondisi pembelajaran. Karakteristik bisa berupa bakat, minat,
sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal
yang telah dimilikinya
( Uno, 2006: 58).
Mengenali
tingkah laku masukan dan ciri-ciri siswa merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam merancang pengajaran bagi suatu populasi sasaran tertentu ( Munandir , 1987: 112) Informasi
yang diperlukan oleh desainer pembelajaran tentang warga belajar yang akan
menggunakan rancangannya meliputi (1) pengetahuan awal, (2) pengetahuan tentang
materi pelajaran, (3) sikap terhadap isi dan strategi pembelajaran yang akan
digunakan, (4) motivasi akademik, (5) tingkat pendidikan dan kemampuan , (5)
pilihan atau preferensi terhadap cara belajar tertentu, (6) sikap pada
organisasi sekolah, dan (7) karakteristik kelompok (Dick, et al, 2001: 97). Kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur pengetahuan awal adalah pre test secara lisan maupun tulis.
Menurut Smaldino et al. (2008:9) pembelajar bisa
memaksimalkan penggunaan teknologi dan media apabila pembelajar memahami
bagaimana pebelajar belajar. Anak
remaja telah memiliki kemampuan untuk memperbaiki, menganalisa, membandingkan
dan memutarbalikkan hubungan yang abstrak ( Djiwandono, 2004: 98). Mereka juga
sudah mampu untuk memberikan alasan yang masuk akal tentang situasi dan kondisi
yang tidak dialami. Remaja dapat
menerima pikiran pikiran orang lain demi menjaga ketertiban diskusi.
Siswa yang
mengetahui kegunaan pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari akan memiliki
motivasi tinggi untuk mencapai tujuan pembelajaran ( Pribadi, 2009: 21). Selain itu, motivasi
intrinsik untuk belajar sesuatu dipertinggi oleh penggunaan materi yang menarik
dan juga dengan berbagai cara penyampaian materi pembelajaran (Djiwandono,
2004:360).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar