Senin, 01 April 2024

PENYUSUNAN RANSUM

 

Penyusunan ransum ternak pada skala industry  saat ini telah dilakukan dengan program program computer sehingga menghasilkan susunan ransum termurah (least cost ration). Namun kompetensi untuk menyusun ransum tetaplah harus dimiliki oleh formulator pakan. Program program computer hanyalah alat bantu hitung bagi penyusun ransum.

Kompetensi untuk menyusun ransum merupakan kemampuan memadukan berbagai bahan pakan yang tersedia dan ekonomis menjadi ransum yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi ternak.

Kebutuhan nutrisi ternak tergantung pada jenis ternak, tujuan pemeliharaan, umur dan produktivitas ternak.

A.    Parameter susunan ransum ternak ruminansia

Parameter  pertama digunakan untuk menyusun ransum ternak ruminansia dihitung dari kebutuhan bahan kering (BK). Jumlah bahan kering menggambarkan kebutuhan ternak akan keinginan makan seekor ternak dan batasan jumlah pakan untuk menjaga fungsi saluran pencernaannya. Pemberian yang kurang menyebabkan ternak merasa ‘masih’ lapar dan pemberian yang berlebih tidak bisa dihabiskan oleh ternak. Ruminansia potong memerlukan dan sanggup mengkonsumsi bahan kering sebanyak 2-3% dari bobot tubuhnya. Penggunaan pakan hijauan atau pakan berserat tinggi lainnya minimal 1% untuk mencegah kembung. Pada induk laktasi, pakan berserat tinggi digunakan minimal 1,5% untuk menjaga kadar lemak susunya. Contoh: seekor sapi potong yang beratnya 300 kg memerlukan minimal 3 kg BK pakan kasar. Apabila diberikan rumput segar dengan BK 20% maka banyaknya rumput yang diberikan untuk mencegah kembung adalah 3 X 100/20 = 15 kg.  Untuk memenuhi kebutuhan BK nya bisa ditambah dengan bahan konsentrat dari biji-bijian atau umbi umbian.

Dari BK yang dikonsumsi akan didapatkan nutrisi yang diperlukan. Nutrisi yang pertama kali perlu diperhitungkan adalah energy.Energi dalam pakan diukur dengan jumlah energy tercerna, total digestible nutrient (TDN), energy metabolism, dan energy netto. Banyak table kebutuhan dan table nutisi pakan mencantumkan nilai TDN karena TDN menggambarkan nutrisi yang bisa dicerna apabila seekor ternak mengkosumsi satu bahan pakan. Pakan kasar memiliki presentase TDN yang rendah sedangkan bijian dan umbi-umbian memiliki presentase TDN yang lebih tinggi. Makin tinggi produktivitas ternak, maka presentase kebutuhan TDN makin tinggi pula. Hal ini berarti makin banyak porsi biji-bijian atau umbi-umbian didalam ransum yang diberikan. Nilai BK dan TDN memadai untuk penghitungan ransum sederhana. Namun untuk penghitungan lebih tepat, energy biasanya dihitung dengan nilai energy metabolisme, dan energy netto.

Setelah BK dan TDN, nutrisi yang perlu diperhitungkan adalah protein . Untuk ruminansia penghitungan protein bisa dilakukan dengan melihat kadar protein kasar atau protein tercerna. Bahan pakan yang mengandung banyak protein berasal dari leguminosa (kacang kacangan). Bahan dari hewani dibatasi penggunaannya pada ruminansia, terutama untuk tepung darah, dan tepung daging telah dilarang penggunaannya karena diduga menyebabkan penyakit sapi gila. Penggunaan tepung ikan dibatasi 250 g ekor/hari.

Mineral juga harus diperhitungkan pada penyusunan ransum ternak. Pemberiannya bisa dicampurkan dalam ransum dan dihitung dalam penyusunan ransum dan bisa juga dipisahkan tersendiri. Mineral yang paling banyak dibutuhkan adalah Kalsium (Ca) dan fosfor (P). Mineral mineral lain diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Imbangan mineral merupakan hal yang penting, oleh karena itu membeli campuran multivitamin dan mineral yang dijual dipasar lebih mudah dilakukan daripada menyusun sendiri keperluan mineral dan vitamin.

Vitamin juga diperlukan oleh ternak dalam jumlah kecil. Beberapa literature dari negara sub tropis mencantumkan kebutuhan vitamin A secara khusus. Namun di Indonesia, dimana ternak ruminansia mengkonsumsi hijauan maka biasanya penghitungannya diabaikan karena defisiensi vitamin A jarang ditemukan. 

Kebutuhan ternak akan mineral dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu bibit/breed, umur, jenis kelamin, kecepatan pertumbuhan, status fisiologis, level dan bentuk kimia mineral dalam ingesta dan interaksi dengan mineral lain dalam ransum ( Pond, et al. 2005).

B.    Hal hal yang diperlukan dalam penyusunan ransum

Hal hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan ransum adalah :

1.     Kebutuhan nutrisi ternak yang akan disusun ransumnya

2.     Komposisi nutrisi bahan bahan  pakan yang tersedia

Persamaan nilai nutrisi diperlukan dalam memadukan keduanya. Apabila dalam tabel kebutuhan  nutrisi yang tertera adalah protein kasar, maka dalam tabel komposisi nutrisi bahan juga tercantum nilai protein kasar. Apabila dalam tabel kebutuhan yang tertera adalah protein tercerna, maka dalam komposisi nutrisi haruslah ada nilai protein tercerna bahan yang akan digunakan. Apabila yang tersedia adalah nilai protein kasar, maka formulator harus mengkonversi nilai protein kasar tersebut menjadi nilai protein tercerna.  

Formulator juga harus memperhatikan bahwa  ruminansia besar menggunakan jenis/bagian hijauan yang relatif kasar, tetapi domba kurang menyukainya, kambing lebih menyukai meramban daun daunan yang tidak disukai domba ( Parakassi, 1999). Jadi hal ini harus dipertimbangkan dalam memilih bahan.

Tujuan pemberian konsentrat pada hewan yang sedang digemukkan antara lain adalah agar ternak bersangkutan dapat cepat terjual, untuk memenuhi permintaan kualitas karkas tertentu, untuk memanfaatkan surplus bijian yang tidak digunakan manusia. Pembiasaan pakan konsentrat pada sapi yang belum pernah mendapat konsentrat sebelumnya bisa dilakukan dengan (1) membiarkan hewan lapar, (2) pemberian flavour yang disukai ternak, (3)pada saat pemberian pakan konsentrat diletakkan  dibawah hijauan atau (4) kadang bisa juga konsentrat dibasahi dengan air atau air garam

Sapi yang mendapat ransum hijauan saja akan memiliki karkas kualitas rendah, daging kurang empuk, perlemakkanya kurang, warna lemak lebih kuning. Sebaliknya sapi yang mendapat ransum konsentrat dagingnya lebih empuk, citarasanya lebih disukai dan lebih palatable.

Ruminansia mampu mengubah nitrogen non protein (NPN) menjadi protein. Sumber NPN yang paling murah adalah urea. Namun penggunaannya harus dibatasi dan disertai bahan yang mengandung karbohidrat mudah terfermentasi. Urea tidak boleh digunakan melebihi 1% dari ransum atau 5% dari bijian ransum (Parakassi, 1999). Larutan tetes yang mengandung 2,5% urea bisa diberikan secara adlibitum.

Hal lain yang juga harus diingat, kadar lemak pakan ruminan yang melebihi 7-8 % akan menyebabkan gangguan pencernaan, terutama penurunan konsumsi yang disebabkan oleh gangguan fungsi mikroorganisme dalam rumen.

Penyusunan ransum sederhana menggunakan metode sederhana tidak memperhitungkan kebutuhan nutrisi selain energy dan protein untuk ternak, oleh karena itu akan lebih baik jika saat membuat campuran ditambahkan mineral dan vitamin (premix) yang banyak beredar dipasaran. Jumlahnya disesuaikan dengan rekomendasi produsen (biasanya 0,1-0,2% dari total konsentrat). Mineral makro seperti Ca, P, Na, Cl, K, Mg dan S bisa ditambahkan dengan pemberian mineral blok yang akan dijilati oleh ternak untuk memenuhi kekurangan mineral dari ransumnya.

 Latihan soal

1.     Yang merupakan contoh bahan pakan sumber energi dan protein yang digunakan untuk penyusun konsentrat ruminansia...

a.     CGM                           c. Jagung                                 e. Sorgum

b.     Jerami                         d. Rumput segar

2.     Diantara hijauan dibawah ini yang merupakan sumber protein dan bukan leguminosa adalah...

a.     Daun singkong            c. Daun waru                           e. Kacang kedelai

b.     Kacang tanah              d. Alfalfa

3.     Yang merupakan pakan yang memiliki TDN tinggi adalah....

a.     Jerami padi                 c. Umbi umbian                      e. Rumput

b.     Sekam                         d. Pelepah sawit

4.     Apabila ketersediaan rumput terbatas, maka peternak bisa mencari pengganti dengan...

a.     Memberikan konsentrat saja

b.     Membuat pakan jadi tinggi energi

c.     Menyusun ransum dengan kadar protein rendah

d.     Mengganti rumput dengan pakan berserat lain

e.     Mengganti dengan dedak padi

5.     Konsumsi pakan hewan ruminansia jika diukur dalam bahan kering besarnya adalah... dari berat badannya.

a.     1%                   b. 2%               c. 3%               d. 9%               e. 10%

6.     Dengan bertambahnya umur, presentase kebutuhan protein pada ransum ternak akan cenderung.....

a.     Meningkat                   c. Berfluktuasi                        e. Tak terukur

b.     Menurun                     d. Tetap

7.     Kandungan lemak pada ransum ruminansia dibatasi 4% karena apabila terlalu tinggi akan berakibat.....

a.     Menyebabkan kegemukan                        d. Menjadi lembab

b.     Mengurangi palatabilitas                          e. Harganya mahal

c.     Tidak bisa diserap

8.     Pertimbangan pemilihan bahan baku dilakukan berdasarkan...

a.     Ketersediaan                                             d. Kandungan nutrisi dan harga

b.     Kandungan nutrisi, dan ketersediaan        e. Kandungan nutrisi, harga dan ketersediaan

c.     Harga dan ketersediaan

Minggu, 17 Maret 2024

Susu : assesmen awal

Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pernyataan


1.     Makanan khas minangkabau yang terbuat dari fermentasi susu kerbau, biasanya dalam wadah bambu ditutup daun pisang

2.     Berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan,  bentuknya mirip tahu, memiliki rasa gurih, dibuat dari susu

3.     Merupakan salah satu ukuran kualitas susu, berbeda beda kadarnya pada tiap jenis ternak, dan merupakan bahan pembuatan mentega

4.     Gula yang hanya ditemukan dalam susu dan seringkali menjadi factor yang membuat orang mengalami diare apabila intolerance

5.     Sapi perah yang paling popular untuk produksi susu di Indonesia, warna bulunya hitam/putih

6.     Produk olahan susu yang belum mengalami penambahan bahan lain, hanya dipanaskan untuk membunuh bakteri pathogen

7.     Produk susu yang rendah lemak diperuntukkan bagi konsumen yang menginginkan nutrisi susu namun menginginkan produk rendah kalori / kolesterol

8.     Produk pemanasan susu dengan menggunakan suhu yang tinggi ( sekitar 1350 C)dan waktu pemanasan singkat  (1-3 detik) maka akan dihasilkan susu yang lebih tahan lama dibandingkan dengan susu pasteurisasi

9.     Makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi dengan bantuan bakteri atau enzim (rennet).

10.  Produk pengolahan susu dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan atau Streptococus thermophilus yang mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat

Dadiah

Frisian Holstein

Danke

Laktosa

Lemak

Susu UHT

Susu Skim

Keju

Yogurt

Susu pasteurisasi

 

 




Jumat, 15 Maret 2024

SOAL AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1.   

    Apabila doni memelihara 10 ekor sapi dengan berat rata rata 250 kg, perkiraan  kebutuhan hijauan sapi tersebut 7% adalah hijauan dan 2% adalah konsentrat. Pernyataan yang paling sesuai adalah…..

a.       Kebutuhan hijauan selalu paling utama, karena merupakan sumber serat dan energi bagi ruminansia

b.       Kebutuhan konsentrat sebulan adalah 1,5 ton

c.       Kebutuhan hijauan selama setahun adalah 2,5 ton

d.       Kebutuhan hijauan bisa naik turun tergantung habis tidaknya konsentrat dikonsumsi

e.       Biaya pakan akan menurun jika porsi hijauan ditingkatkan dan porsi konsentrat di kurangi

 

2.       Jika produksi hijauan pada musim hujan melebihi kebutuhan ternak di farm, maka hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah...

a.       Menjualnya apabila produksi mencukupi kebutuhan tahunan

b.       Mengolahnya menjadi silase untuk digunakan saat musim kemarau

c.       Membuat hay agar biayanya lebih murah

d.       Membiarkannya menjadi tua karena rumput akan tetap tumbuh bila tidak dipotong

e.       Menebangnya untuk dijadikan kompos agar bisa dijual atau dijadikan pupuk

 

3.       Jika membuat hay dari 1 ton rumput yang kadar airnya 80%, maka perkiraan hay yang akan dihasilkan memiliki berat ......

a.       750-800 kg                               c. 400-500 kg                   e. 200-250 kg

b.       500-750 kg                               d. 350-400 kg

 

4.       Akbar mau menanam rumput di 2 ha lahan, jika jarak tanamnya 30 cm x 60 cm, maka bibit yang diperlukan kira kira sejumlah....

a.       1800 stek/pols                        c. 55.555 steks/pols                      e. tak bisa diprediksi

b.       3600 steks /pols                     d. 111.111. stek/pols

 

5.       Pada kondisi musim kemarau, seringkali pakan ternak lokal menurun ketersediannya. Apabila ternak mendapatkan pakan yang kurang energi, maka yang akan terjadi pada ternak kita adalah..........

a.       Tumbuh dengan baik apabila tetap dapat vitamin yang cukup

b.       Berkurang kadar susunya apabila merupakan sapi perah

c.       Turun berat badannya karena cadangan lemaknya akan dibongkar

d.       Tetap berat badannya, namun bulu akan berubah kasar

e.       Tetap berat badannya namun akan lebih sulit di handle

 

6.       Mineral kalsium dan fosfor bagi ternak bunting dan menyusui sangat penting, apabila kekurangan mineral berlangsung untuk waktu yang lama, maka akibatnya adalah......

a.       Akan membuat pedet sulit tumbuh

b.       Akan menurun berat badan sapinya karena metabolisme terganggu

c.       Akan membuat ternak lebih banyak gerak

d.       Akan menyebabkan ternak mengambil Ca/P dari tubuhnya

e.       Sapi menjadi kurus karena tidak nafsu makan

7.       Rumput gajah merupakan rumput yang popular dikalangan peternak kita. Kelebihan rumput gajah dibandingkan dengan rumput yang lain adalah.........

a.       Produksinya cukup tinggi , disukai oleh ternak besar dan tidak memerlukan air

b.       Mampu berproduksi tinggi dan waktu peremajaan bisa hingga 10 tahun sehingga menghemat biaya pengolahan lahan

c.       Perlu diberikan tambahan pupuk NPK setiap setelah pemotongan agar rumput tidak mudah rebah saat musim hujan

d.       Tahan injakan sehingga bisa juga digunakan untuk penggembalaan

e.       Bisa tumbuh dimana saja termasuk dilahan rawa kalimantan yang bertanah asam

 

8.       Jika dibandingkan dengan tanaman hortikultura, keuntungan budidaya hijauan diantaranya adalah........

a.       Mampu dipanen berulangkali dalam sekali penanaman sehingga menghemat biaya

b.       Tahan terhadap kondisi kering yang ekstrem dan tidak akan terbakar saat kemarau

c.       Tahan terhadap banjir yang menggenang untuk waktu beberapa minggu

d.       Menyukai tanah asam dan naungan sehingga bisa dibudidayakan dimanapun

e.       Tidak memerlukan pemupukan karena semua hijauan merupakan leguminosa yang memiliki bintil akar yang mampu memfiksasi nitrogen

 

9.       Diantara hijauan yang bisa dibudidayakan di Kabupaten Tanah Laut adalah rumput gembala seperti....

a.       Pennisetum purpureum                       d. Giliricidia sepium

b.       Pennisetum purpuroides                      e. Brachiaria decumbens

c.       Panicum maximum

 

10.   Sapi perah betina perlu mendapatkan ransum 1-2% dari berat badannya berupa hijauan pakan. Apabila kita kurang dalam memberikan hijauan, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah...........

a.       Kadar protein susunya menurun menjadi lebih rendah daripada potensi genetiknya

b.       Kadar lemaknya turun dibanding potensi genetiknya

c.       Kadar calsium susunya menurun karena mineral tidak terserap jika serat dalam pakannya rendah

d.       Kadar caseinnya menurun sehingga tidak bisa dijadikan keju

e.       Kadar airnya rendah sehingga membuat peternak merugi

Minggu, 10 September 2023

Refleksi Dwi mingguan 2.3

     Sebelum saya belajar tentang coaching dalam supervisi akademik, saya lebih banyak menjadi mentor bagi teman maupun murid. Apabila ada rekan sejawat yang berdiskusi tentang permasalahannya, saya selalu memberikan saran saran berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya selama di SMKN PP Pelaihari.

    Saya juga tidak menerapkan metode coaching ini saat ada masalah dengan siswa. Saya semester sebelumnya masih sering menerapkan hukuman bagi siswa yang terlambat masuk kelas atau praktik dalam pembelajaran.



    Saat saya belajar tentang paradigma dan cara berpikir coaching, saya jadi punya pemikiran yang berbeda. Seseorang akan lebih berkembang saat digali potensinya, bukan di salahkan. Seseorang juga bisa berkembang dengan bantuan untuk menemukan pemikiran pemikiran dirinya sendiri. Orang lain bisa membantu dengan melakukan coaching, bukan memberikan penilaian atau menyalahkan.
    Seseorang juga akan merasa tidak nyaman saat dinilai, jadi supervisi akademik akan menjadi sesuatu yang menegangkan bagi guru. Namun dengan teknik coaching, dimana tujuannya adalah mengembangkan coachee, tentu supervisi akademik akan menjadi sesuatu yang berbeda.
    Coaching juga bisa dilakukan pada murid yang ingin berkembang. misalnya pada saat mereka ingin mengembangkan bakat non akademik, atau juga menyelesaikan persoalan pribadinya.


Dengan pengetahuan tentang coaching ini, maka ke depannya ada hal baru yang bisa saya terapkan di sekolah. Saya bisa mengembangkan siswa dan rekan sejawat melalui aplikasi metode coaching ini.



Kamis, 17 Agustus 2023

Komunitas SMKN PP Pelaihari

Pertemuan 1 Komunitas Belajar Praktisi di SMKN PP Pelaihari hari jumat tanggal 4 Agustus 2023 di perpustakaan sekolah. Sebelumnya tempat kegiatan sudah disepakati di aula, jam 7.30 wita, namun karena ada uji kompetensi inseminator Kabupaten Tanah Laut, jadi kegiatan di lakukan di perpustakaan.

Pertemuan berlangsung informal, dan akhirnya diperoleh kesepakatan untuk memberikan nama komunitas kami "BAUSUNG" yang merupakan akronim untuk belajar dengan sungguh sungguh. Bausung sendiri merupakan tradisi banjar untuk mengangkat pengantin pada saat upacara perkawinan.

Pada kegiatan tersebut juga dikenalkan guru baru program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian. Tahun ajaran ini SMKN PP pelaihari membuka prodi tersebut.







MEMBUAT KEYAKINAN KELAS


CGP bersama kelas yang diampu membuat keyakinan kelas di awal masuk saat awal tahun ajaran. Namun karena harus mengambil cuti dan pelatihan maka pembuatan keyakinan kelas tidak bisa dilakukan pada minggu pertama semua.



Pembuatan keyakinan kelas di 11 Agribisnis Ternak, tanggal 17 Juli 2023


 Pembuatan keyakinan kelas dengan 10 Agribisnis Ternak A di tanggal 3 Agustus 2023


Pembuatan keyakinan kelas dengan 10 Agribisnis Ternak C di 15 Agustus 2023








Sabtu, 12 Agustus 2023

Refleksi 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

 

Pada saat saya mempelajari tentang nilai guru penggerak sebagai sesuatu keyakinan yang dipegang oleh guru penggerak, menjadi pedoman dan diterapkan oleh guru penggerak, saya mendapatkan hal hal yang baru. Selama ini saya memang seorang yang mandiri sejak kecil, mencari sekolah sendiri dan bekerja jauh dari keluarga. Saya juga belajar sendiri, mencari ilmu selama saya menjadi guru, mengikuti program akta mengajar di UT, mengikuti pelatihan pelatihan atas inisiatif sendiri dan juga mengikuti seleksi untuk mendapatkan beasiswa tugas belajar.

Saya juga sudah sering berkolaborasi dalam kegiatan sekolah misalnya saat saya menjadi wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu dan menjadi kepala program keahlian. Saya bekerja besama rekan sejawat, pimpinan, dunia usaha/ dunia industry dan juga dengan orang tua murid saat pelaksaanan praktik kerja lapangan.

 Namun dalam nilai guru penggerak, selain mandiri dan kolaboratif, guru penggerak juga harus memiliki nilai reflektif, inovatif dan berpihak pada murid. Nilai nilai baru tersebut membuat saya berpikir tentang apa yang sudah saya lakukan pada murid saya selama 18 tahun mengajar di SMK PP Pelaihari.

Selama ini saya mungkin pribadi yang inovatif dalam bidang kompetensi saya, namun sangat kurang dalam bidang yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas saya. Inovasi yang saya pikirkan adalah tentang materi terbaru atau teknologi modern bidang peternakan saja. Meskipun saya telah belajar 2 tahun di bidang teknologi Pendidikan pada tahun 2010-2012, ternyata itu tidak mengubah banyak tindakan saya.

Saya bukanlah pribadi yang reflektif dan berpihak pada murid, saya masih menggunakan cara cara lama dalam mengajar. Saya juga tidak memahami filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran saya hanya berfokus pada pengembangan kompetensi kejuruan bidang peternakan. Saya masih menjadikan murid sebagai objek saja.

Setelah saya paham bahwa seharusnya guru berpihak pada murid, saya merasa bahwa terlalu banyak kekurangan saya. Seharusnya saya memfasilitasi murid saya, bukan menargetkan murid mencapai kompetensi sesuai target kurikulum.

Disamping nilai nilai baru yang saya pelajari, saya juga mempelajari peran guru penggerak. Peran guru penggerak yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, 2)menggerakkan komunitas praktisi, 3) menjadi coach bagi guru lain, 4) mendorong kolaborasi antar guru dan 5) mewujudkan kepemimpinan murid

Sebelumnya saya telah mengambil banyak peran di sekolah, namun setelah belajar nilai dan peran guru penggerak, ada hal baru yang saya pikirkan. Selama ini saya telah menjadi coach bagi guru lain baik dalam in house training maupun di SMK lain, tentang penyusunan modul ajar. Namunperan guru penggerak yang lain belum saya lakukan. Selama ini komunitas yang ada disekolah hanyalah komunitas guru mata pelajaran dan pertemuannya hanya membahas hal hal yang berhubungan dengan bidang peternakan. Belum ada pertemuan yang memahas kendala kendala pembelajaran, permasalahan murid atau pengembangan diri guru. Kolaborasi guru juga merupakan hal yang sangat terjadi disekolah saya. Guru masih mengajar sendiri sendiri. Tidak saling mengamati pembelajaran dikelas.

Kepemimpinan murid yang diharapkan juga belum maksimal dikembangkan. Hanya bagian kesiswaan dan OSIS yang menangani penegmbangan kepemimpinan murid. Padahal seharusnya ini adalah tanggung jawab semua guru.

Setelah saya belajar, saya berpikir untuk merubah kebiasaan lama yang masih belum sesuai dengan peran guru penggerak. Saya akan tetap melakukan hal hal yang sesuai dengan perak guru penggerak.